UI Kenalkan ATSIG di Cisolok

FT: IST FOTO BERSAMA: FMIPA UI saat saat foto bersama dengan pelajar yang ada di Kecamatan Cisolok, kemarin (28/7).

PALABUHANRATU, RADARSUKABUMI.com – Departemen Geografi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), menggelar pelatihan dan sosialisasi Aplikasi Teknologi Sistem Informasi Geografis (ATSIG) untuk memantau bencana di Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, kemarin.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, pelatihan ini selaras dengan program rencana strategis Praktik Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UI 2016-2020, pihak kampus memfokuskan pemberdayaan dan kewirausahaan mahasiswa dengan aplikasi teknologi dan pemulihan kualitas lingkungan khususnya pada wilayah rawan bencana.

Bacaan Lainnya

“Materi pelatihannya tentang bencana alam muti hazard. Yang meliputi bencana alam gempa bumi tektonik, tsunami, banjir dan longsor. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan adalah identifikasi potensi dan kejadian bencana alam yang ada di Desa Cisolok, membuat peta dan kajian spasial berbasis SIG untuk aplikasi dalam Avenza Map (berbasis android tanpa pulsa), pelatihan kepada aparat desa dan pemuda karang taruna tentang aplikasi berbasis SIG dan Avenza Map dalam identifikasi dan perencanaan desa rawan bencana pada Desa Cisolok, sehingga dapat dipublikasikan di masyarakat setempat,” kata Ketua Departeman Geografi FMIPA UI, Supriatna kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Supriatna menilai, Cisolok merupakan salah satu wilayah yang rawan terjadi bencana alam. Baik itu bencana longsor maupun gempa bumi. Karena itu, Cisolok dipilih sebagai daerah penelitian karena memiliki topografi yang datar dan sangat curam. Sehingga kondisi wilayah ini sangat berpotensi meningkatnya jumlah kejadian longsor.

“Berdasarkan rekapitulasi BPBD Kabupaten Sukabumi, kejadian bencana pada 2010-2016, tercatat 89 kejadian longsor menimpa Kecamatan Cisolok. Dimana longsor yang terjadi menimbulkan kerusakan infrastruktur seperti terputusnya akses jalan, rusaknya rumah dan sawah milik warga, hingga jatuhnya korban jiwa,” terangnya.

Dalam penelitian ini, Departemen Geografi FMIPA UI dan Geografi Days ke-11 dipercaya sebagai penerima hibah pengabdian kepada masyarakat 2019 dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) UI dan mengadakan kegiatan di Cisolok.

“Dalam pelaksanaannya, kami menggunakan metode pendekatan dan tatap muka bersama masyarakat dan juga aparatur pemerintahan. Kami juga berikan pelatihan kepada perangkat Desa Cisolok dan sosialisasi tentang mitigasi kebencanan kepada pelajar di SDN 1 Cisolok dan SMPN 1 Cisolok,” jelasnya.

Supriatna juga menjelaskan, dalam peneletian yang dilakukannya, ia menggunakan kajian analisis spasial dengan Metode Multi Criteria Analysis (MCA) dan overlay peta dari variabel lereng dan ketinggian, geologi, curah hujan, kelembaban, jenis tanah dan peta penggunaan tanah di Desa Cisolok.

“Kajian analisis ini dilakukan untuk lokasi rawan bencana alam multi hazard. Adapun hasil dari terselenggaranya kegiatan ini yaitu, membuat peta rawan gempa bumi tektonik di sekitar lokasi ekowisata, peta rawan tsunami, peta rawan longsor, peta rawan banjir bandang, peta mitigasi bencana alam multi hazard, peta digital mitigasi bencana alam multi hazard berbasis SIG untuk avenza map.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang mitigasi bencana alam multi hazard berbasis SIG. Program pembuatan peta digital ini dibuat secara user friendly dan mudah dengan akses internet dengan kapasitas yang tidak besar,” pungkasnya.

 

(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *