Sejarah Gempa Cianjur-Sukabumi Akibat Sesar Cimandiri, Dimulai dari tahun 1844

Gempa Cianjur
DARURAT : Sejumlah warga Cianjur yang terdampak gempa Cianjur pada saat mengisi tenda darurat di dengan seadanya. (foto : ist)

SUKABUMI Gempa terparah akibat sesar mandiri yang membentang dari Sukabumi hingga Padalarang Bandung Barat tercatat sudah ada 14 kejadian sejak tahun 1844 lalu. Berdasarkan data dari BMKG, gempa terparah pertama kali terjadi pada tahun 1844, kemudian terjadi kembali pada tahun 1910 yang merusak sejumlah rumah.

Pada tahun 1879 gempa serupa terjadi di wilayah Sukabumi, pada saat itu tercatat ratusan bahkan ribuan rumah rusak akibat gempa tersebut. Hanya saja pada saat itu, tidak banyak rumah yang berbahan bangunan bata, atau semi permanen. Sehingga kerusakan tidak begitu meluas dan parah, begitupu dengan korban jiwa.

Bacaan Lainnya

Kemudian pada 14 Juni 1900 terjadi kembali gempa di Palabuhanratu dan Sukabumi, saat itu juga dilaporkan banyak rumah yang rusak akibat gempa tersebut. Selang 12 tahun, tepatnya pada tahun 1912 tepatnya 21 Januari 1912 kembali terjadi gempa besar yang merusak banyak rumah.

Setelah lama tidak aktif, sesar mandiri kembali bergoyang pada 2 November 1969 dengan skla 5,4 magnitudo yang menimbulkan banyak rumah rusak. Kemudian pada 26 November 1973 gempa sesar Cimandiri kembali berguncang di wilayah Cibadak dan merusak banyak rumah pada saat itu, namun tidak dilaporkan berapa korban yang jatuh.

Pada 10 Februari 1982, gempa terjadi kembali dengan 5,5 magnitudo dan merusak banyak rumah dengan jumlah korban luka-luka cukup banyak. Kemudian pada tahun 2000 gempa besar terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi, dilaporkan ada 1.900 rumah yang rusak parah, mulai dari Kecamatan Cidahu, Cibadak, Parakansalak, Gegerbitung, Sukaraja, Cikembar, Kadudampit, Cicurug, Nagrak, Parungkuda, Sukabumi, Cisaat, Warungkiara, Kalapanunggal, Nyalindung, Cikidang dan Kabandungan.

Kemudian pada 12 Juni 2011 gempa terjadi dengan kekuatan 4,9 magnitudo, dilaporkan ada 139 rumah yang rusak akibat gempa tersebut yang tersebar di Sukabumi dan Lebak Banten. Pada 4 Juni 2012 kembali terjadi lagi gempa, ada 104 rumah yang dilaporkan rusak di Sukabumi. Ditahun yang sama, pada bulan 8 September 2012 kembali terjadi gempa dengan kekuatan 5,1 magnitudo, saat itu dilaporkan ada 560 rumah yang rusak.

Delapan tahun kemudian, tepatnya pada 11 Maret 2020 gempa kembali terjadi dengan kekuatan 5,1 magnitudo dan akibat tersebut tercatat ada 760 rumah yang rusak. Kemudian pada tahun ini 21 Novemver gempa kembali terjadi di sasar Cimandiri yang berpusat di Cianjur dengan kekuatan 5,6 magnitudo, tercatat ada ratusan luka-luka dan 162 orang dinyatakan meninggal dunia.Lebih dari 2.345 rumah yang mengalami rusak.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *