SCG Sudah Siap Ledakan Gunung Guha

Untuk itu, seluruh warga Kedusunan Leuwidingding belum menyepakati akan rencana pihak perusahaan yang akan melakukan tambang dengan menggunakan peledakan. Selain itu, ia berharap kepada pihak perusahaan agar dalam menjalankan aktivitasnya sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.

Namun, apabila PT TSS bersikeras akan melakukan tambang dengan menggunakan bahan peledak, warga menuntut pihak perusahaan agar menjalankan mekanismenya sesuai dengan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). “Karena sekecil apapun dampak dari aktivitas perusahaan pada warga, PT TSS harus bertangungjawab,” tuntutnya.

Bacaan Lainnya

Hal serupa dikatakan Madin (53) Ketua RT 5, Kampung Leuwidingding. Saat ini sekitar 400 Kepala Keluarga (KK) dari 1000 jiwa dan delapan RT yang ada di Kedusunan/Kampung Leuwidingding, setiap harinya terus dihantui rasa was-was. Sebab, lokasi pertambangan berada di atas pemukiman penduduk dengan jarak sekitar 70 meter.

“Warga khawatir terhadap rencana perusahaan semen ini dapat menimbulkan bencana alam. Seperti longsor dan pergerakan tanah,” katanya.

Kekhawatiran warga semakin memuncak saat warga mendengar sosialisasi dari PT TSS akan rencananya melakukan tambang menggunakan bahan peledak. Apalagi, dalam peledakan tersebut pihak perusahaan mengklaim telah mengantongi izin dari intansi terkait.

“Saat ini seluruh warga merasa ketakutan setelah mendengar informasi rencana adanya peledakan dalam aktivitas pertambangan di Gunung Guha. Karena tidak bisa dipungkiri, aktivitas tambang yang menggunakan bahan peledak ini dapat mengakibatkan bencana longsor dan bangunan rumah warga dikhawatirkan mengalami kerusakan akibat dari getarannya,” tuturnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *