SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Satu rumah bersubsidi yang terletak di Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Sukabumi ambruk akibat bencana tanah longsor, Senin (2/12/2019) sekira pukul 23.00 WIB. Tak hanya itu, longsor juga mengakibatkan satu rumah lainnya tergerus pada bagian lantai pinggir dan mengancam 10 unit rumah subsidi lainnya.
Dilansir dari Kompas.com, tanah longsor diawali dengan suara gemuruh bebatuan yang jatuh dan diikuti suara lebih keras berupa rumah ambruk ke lerengan curam.
“Saat itu saya dan suami belum tidur. Kami mendengar suara gaduh, kirain ada gempa, tapi tidak terasa getaran. Kami langsung keluar rumah,” ungkap warga, Dewi Ermawati (31), Selasa (4/12/2019).
Dewi melanjutkan, setelah berada di luar rumah bersama suaminya langsung mengecek ke sekeliling rumah. Ternyata suara tersebut berasal dari rumah tetangga yang ambruk tergerus longsor.
“Setelah keluar ternyata rumah Abah Dayat ambruk. Karena khawatir terjadi susulan, kami pun langsung mengungsi ke rumah adik yang juga masih di perumahan ini,” ujar dia.
Warga lainnya, Mimi Sulaemi (67) mengungkapkan, saat kejadian dirinya belum tidur. Dia sempat mendengar suara berisik seperti ada yang menurunkan bebatuan dari truk. Setelah itu diketahui bahwa rumah tetangganya paling ujung di pinggir lereng curang ambruk.
“Padahal setengah jam sebelum ambruk di rumah itu banyak warga sepertinya yang ronda melihat kondisi rumah Abah Dayat. Karena dari sore di sini diguyur hujan deras,” tutur dia yang sudah menghuni perumahan sekitar setahun itu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat. Karena pemilik rumah sudah lebih dua bulan berada di rumah yang lain, sedangkan satu rumah lainnya masih kosong.
(int/izo/rs)
