RSUD R Syamsudin SH Isolasi Dua Pasien Diduga Terpapar Virus Corona

SUKABUMI – RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi kembali mengisolasi seorang pasien yang dicurigai terjangkit virus corona. Pasien asal Kabupaten Sukabumi ini, sekarang sedang menjalani perawatan di ruang isolasi.

“Pasien itu statusnya dalam pengawasan di ruang isolasi. Usianya 77 tahun asal Kabupaten Sukabumi,” ujar Humas RSUD R Syamsudin, Yusuf Ginanjar, kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Selasa (10/3).

Bacaan Lainnya

Langkah antisipasi tersebut dilakukan, lantaran pasien mengalami gejala batuk dan demam selama 3 hari sejak pulang umroh pada 3 Maret 2020. Namun, baru masuk RSUD Syamsudin SH, pada Jum’at 6 Maret 2020. “Saat ini kondisi pasien dalam keadaan stabil,” jelasnya.

Tindakan yang telah dilakukan oleh tim medis, kata Yusuf, pasien telah diperiksa sesuai alur. Mulai dari pemeriksaan laboraturim, pengambilan sempel darah, dan rontgen. “Sampel telah kita kirim ke Litbangkes. Belum diketahui kapan hasilnya bisa diketahui,” katanya.

Ditambahkannya, hingga hari ini (kemarin.red) rumah sakit yang menjadi salah satu RS rujukan oleh pemerintah pusat untuk menangani kasus virus corona, telah menerima sebanyak 6 orang yang dicurigai terjangkit virus mematikan tersebut.

Tapi hingga saat ini, belum dapat dipastikan apakah ke-6 nya positif atau negatif. Karena statusnya masih berupa pemantauan dan pengawasan. “Semua dari luar daerah. Saat ini di Bunut ini ada 2 orang, 1 diruang isolasi, 1 lagi di ruang ICU,” katanya.

Sementara itu, PLt Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dr Rita Fitrianingsing mengatakan untuk hasil sampel darah dan swab tenggorokan yang sempat dikirim ke Litbangkes, sampai hari ini (kemarin. red) belum ada hasilnya.

“Belum ada kabar. Tapi memang kasus yang pertama meninggal itu secara medis, lebih mungkin karena penyakit jantungnya. Buktinya sampai sekarang, suaminya dalam keadaan baik-baik saja,” katanya.

Pengiriman sampel darah atau swab tenggorokan itu, kata Rita, diseuaikan dengan domisili warga pasien. “Kalau yang PDP pertama itu karena belum koordinasi kita yang kirimkan. Sementara untuk selanjutnya, sepakat oleh Dinkes Kabupaten Sukabumi,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *