“Sementara, untuk lahan pertanian yang terancam retakan tanah itu, luasannya sekitaran 10.000 meter atau satu hektare,” ujarnya.
Untuk meminimalisir terjadinya resiko bencana alam atau mengantisipasi hal yang tak diinginkan, saat ini petugas gabungan dari P2BK, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa setempat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Tagana dan unsur lainnya, terus memonitor dan menghimbau kepada seluruh warga agar senantiasa meningkatkan kewaspadaanya.
“Jika hujan deras, saya harap warga selalu siaga. Tim kita sudah dan sedang melakukan kaji cepat di lokasi bencana. Sementara, untuk kebutuhan di lokasi bencana saat ini, adalah tenda pengungsi, bahan dasar, peralatan tidur, pelbet dan lainnya,” pungkasnya. (den)