Sekretaris Disdikbud Kota Sukabumi, Yemmy Yohanni mengatakan, dari hasil monitoring nampak siswa dan guru terlihat antusias melaksanakan KBM tatap muka secara terbatas mengingat selama ini hanya dilakukan secara daring.
Tak hanya itu, soal teknis pelaksanaannya sesuai dengan apa yang diharapkan mulai dari kelengkapan sarana dan prasarana, perseta didik dan juga guru yang tetap disiplin menjalankan prokes selama pembelajaran tatap muka berlangsung.
Sebab sebelum PTM diberlakukan, berbagai persiapan dimatangkan dimulai dari fasilitas pendukung PTM terbatas, perketat protokol kesehatan serta menyiapkan fasilitas pendukung lainnya.
“Seperti penyediaan alat cuci tangan dengan sabun supaya para siswa serta tenaga pendidik bisa aman dan sehat,” tuturnya.
Untuk PTM terbatas di Kota Sukabumi sendiri, sudah dilaksanakan sejak awal pekan lalu namun masih dalam simulasi.
“Artinya begini, kita tidak dulu melaksanakan PTM murni. Jadi ada simulasi terlebih dahulu. Kenapa diadakan simulasi, karena jangan sampai nanti guru dan siswa agak kaku karena memang sudah satu tahun lebih tidak mengadakan KBM tatap muka,” ucapnya.
Selain itu, simulasi ini juga untuk melihat sejauh mana kesiapan dan keseriusan setiap sekolah melaksanakan kegiatan belajar dimasa adaptasi kebiasaan baru sebelum melaksanakan PTM murni, namun tetap terbatas.
“Selama kegiatan simulasi ini akan dilakukan evaluasi secara berjenjang. Evaluasi sangat penting dilakukan agar dapat menilai proses kegiatan PTM terbatas di sekolah,” lanjut Yemmy.(wdy)
