PMI Rumuskan Bantuan Bencana Berbasis Tunai

LOMBOK – Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) segera memberlakukan formula baru dalam menanggulangi bencana alam berupa  pemberian bantuan melalui Program Transfer Tunai (PTT). Untuk mematangkan pelaksanaan program tersebut, saat ini PMI tengah menggelar lokalatih kepada seluruh pengurus PMI dari seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya

Lokalatih mengenai PTT tersebut berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat mulai dari 26 Desember silam sampai dengan akhir tahun nanti. Kegiatan ini melibatkan dukungan dari International federation of Red cross and Red Crescent Societies (IFRC).

Pengurus Pusat PMI Ketua bidang Penanggulangan Bencana, Sumarsono menerangkan kelembagannya telah menginisiasi penyusunan bantuan program transfer tunai ini untuk dikembangkan menjadikan sebuah model baru yang akan diterapkan PMI dalam setiap merespon bencana alam.  Karena itulah lokalatih ini diperlukan agar penerapan program PTT berjalan secara akuntabilitas.

“Diharapkannya para peserta yang ikut kegiatan lokalatih ini menjadi motor penggerak dan mampu mentrasformasikan mengenai PTT ini ke para pengurus masing masing didaerahnya,” ungkap Sumarsono.

Lebih lanjut Sumarsono mengungkapkan lokalatih ini juga ditujukan agar terjadi pemerataan pemahaman akan draft SOP Bantuan Trasnfer Tunai. Disamping itu sebagai langkah untuk menampung usulan para pengurus dari berbagai daerah mengenai PTT. Dengan begitu akan menambah pertimbangan lainnya bagi para pimpinan pusat dalam mengambil keputusan terkait program tersebut.

Sementara itu Kasubdiv Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat, Ridwan sobri Carman menambahkan sebelum diterapkannya program transfer tunai, perlu adanya peningkatan kapasitas staf PMI dari seluruh tingkatan kepengurusan baik pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Utamanya dalam menyusun bersama draft model pelaksanaan PTT.

Menurutnya, model ini salah satu modalitas yang trendnya semakin meningkat di era saat ini. Terlebih di negara-negara maju maupun di negara sedang berkembang seperti Indonesia .

“Hampir 45 negara sudah menerapkan model ini dalam setiap respon bantuan bencana. Dalam waktu dekat model ini juga akan diterapkan PMI bersama Kementrian Luar Negeri Australia/DFAT dalam bantuan Respon kesiapsiagaan kepada masyarakat disekitar Gunung agung di Bali,” ungkap Ridwan.

Sebelumnya PMI telah mengimplementasikan uji coba penggunaan PTT ini dalam respon bencana di beberapa daerah, seperti penggunaan voucher dalam respon korban bencana di Sinabung pada bulan Maret 2014.

Terbaru, PMI bersama sejumlah mitra kerja dari kalangan provider telekomunikasi telah mengimplementasikan PTT dengan modalitas rekening ponsel dan e-money kepada 2068 KK / 10.340 Jiwa untuk korban gempa bumi Pidie Jaya 6,4 SR yang terjadi pada desember 2016,

“Faktor efektivitas dan kepantasan inilah yang menjadi salah satu alasan kecenderungan PMI memilih program bantuan PTT  untuk membantu masyarakat yang terkena bencana,” tutup Ridwan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *