SUKABUMI – Sebanyak 23 orang petani Desa Gunung Kramat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, yang nekad melakukan aksi long march dengan cara berjalan kaki dari Cisolok menuju Istana Presiden akhirnya sampai di Jakarta, Jumat (28/1).
Kedatangan eks petani hak guna usaha (HGU) PT Tybar ke Istana Presiden untuk bertemu secara langsung dengan Presiden RI Joko Widodo.
Namun sayang seribu sayang, mereka yang memulai aksi jalan kaki dari Rabu (26/1) lalu kecewa. Pasalnya hingga berita ini dibuat, para petani belum juga bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia.
Ketua Paguyuban Sosial Peduli Petani (Pasopati) Alansyah yang ikut serta mendampingi aksi petani itu mengatakan, peserta aksi jalan kaki sejak Jumat (28/1) pagi hingga sore masih bertahan di kawasan Patung Kuda, Jakarta.
“Ini kami di Patung Kuda, tidak diperbolehkan sama pihak kepolisian, dengan alasan Covid-19 dan sebagainya. Ini ring 1 batas terluarnya di sini.
Kalau mau orasi silahkan di situ katanya, kita kan bukan mau orasi, kita tidak ada demo,” ujar Alansyah melalui sambungan telepon, Jumat (28/01).
Alansyah menegaskan, puluhan petani penggarap yang ikut aksi jalan kaki dari Desa Gunung Kramat Cisolok, merasa kecewa setelah gagal bertemu Presiden RI Joko Widodo.
“Kecewa pastinya, hanya perwakilan yang diperbolehkan masuk, itupun hanya dipersilahkan memasukan surat aduan ke kotak surat di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).