Sementara itu beda halnya dikatakan oleh para pedagang, para pedagang yang menyaksikan pembongkaran hanya bisa pasrah dengan situasi yang dialaminya.
Meski demikian, para pedagang ini berharap pembongkaran lapak tersebut bisa dilakukan setelah hari raya idul fitri. “Kita sebelumnya berharap dibongkar setelah Idu Fitri, karena masa-masa menjelang lebaran menjadi harapan kita mengais keuntungan.
Kita bukan tidak mau direlokasi, tetapi kan semua ada panennya. Kalau para pedagang panennya yang saat Ramadan dan menjelang lebaran,” lirih Ema (53) pedagang Mie Ayam di Jalan Penjagaan.
Lalu , pedagang setempat, Samsimar mengaku sangat kecewa dengan pembongkaran ini. Dirinya berharap Walikota Sukabumi memberikan solusi yang terbaik kepada pedagang. Apalagi selama pandemi ini pendapatan turun drastis.
“Kita dagang disini gak boleh, terus harus dagang dimana, uang muka sangat mahal sekali di pasar pelita,” ungkapnya sampai kesal.
Begitupun dengan Yanti, dirinya berharap pemerintah bisa memudahkan pedagang untuk masuk ke pasar pelita. Apalagi dirinya sudah berdagang selama 12 tahun di Jalan Perniagaan ini. “Sudah 12 tahun dagang disini, gak tau dagang disana kan mahal. Gak bisa ngambil disana,”pungkasnya. (bal)