Pemerintah Perkirakan Harga Cabai Turun Hingga Lebaran

ILUSTRASI. Kemendag memastikan, persediaaan harga bahan makanan menjalang Ramadan dan Lebaran akan stabil. Bahkan, harga cabai nantinya diperkirakan akan terus turun. (Azami Ramadan/Jawa Pos)

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com –

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan, persediaaan harga bahan makanan menjalang Ramadan dan Lebaran akan stabil. Bahkan, harga cabai nantinya diperkirakan akan terus turun.

Bacaan Lainnya

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan, perkiraan tersebut dilihat sejak 10 Maret 2021 lalu komoditas tersebut telah mengalami penurunan. Sehingga, pemerintah memperkirakan penurunan harga tersebut akan terjadi hingga Lebaran.

“Menurut hemat Kementerian Perdagangan, hitungan kita akan terus menurun sampai hari raya Idul Fitri,” ujarnya dalam Konferensi Pers secara virtual, Senin (15/3).

Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, terlihat rata-rata harga cabai merah besar tanggal 12 Maret 2021 memang mengalami penurun hingga 4,28 persen. Yakni menjadi Rp 44.472 per Kg dari level 11 Maret, yang sebesar Rp 46.376 per Kg.

Namun, untuk cabai merah kriting harganya stagnan di kisaran Rp 47 ribu per Kg dan hanya cabai rawit merah yang mengalami kenaikan hingga 22,48 persen menjadi Rp 96.247 per Kg dibanding harga sehari sebelumnya yang sebesar Rp 74.607 per Kg.

Meskipun demikian, Lutfi tak menjelaskan lebih lanjut harga cabai mana yang bakal mengalami penurunan sampai lebaran nanti dan berapa persen perkiraan penurunannya. Namun, pihaknya memastikan hal itu sangat mungkin terjadi selama produksi dalam negerinya terjamin, sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.

Lutfi mengaku, harga cabai sempat melonjak drastis beberapa hari lalu. Hal itu disebabkan akibat imbas dari musim hujan awal tahun yang membuat banyak produksi cabai rusak dan mengakibatkan kelangkaan. Namun, musim hujan saat ini sudah lewat sehingga stoknya akan kembali normal.

“Naik turunnya harga cabai ini mungkin nambah sebulan sampai sebulan setengah, ya hujannya deras terus dan itu merusak daripada hasil panen petani yang mereka sebenarnya sudah kerjakan. Jadi 3 bulan harganya naik, 3 bulan harganya turun,” tuturnya.

Sebagai informasi, data Kementerian Pertanian produksi cabai besar di dalam negeri sampai akhir Mei 2021 mendatang bisa mencapai 496 ribu ton. Jumlah itu sudah melebihi kebutuhan cabai sampai lebaran yang sebesar 432 ribu ton. Demikian juga dengan cabai rawit, produksi sampai Mei 2021 nanti diyakini bisa mencapai 448 ribu ton, melebihi kebutuhan cabai yang sebesar 392 ribu ton. (sri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *