Pembuktian Untuk Mantan

RADARSUKABUMI.com – Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, berambisi membawa timnya mengalahkan Persib Bandung di Stadion I Wayan Dipta Gianyar, Bali pada Sabtu (20/10). Tambahan tiga poin bakal membantu mengangkat kembali Persebaya yang sedang terpuruk.

Pelatih yang akrab disapa Djanur itu punya kenangan apik saat masih menangani PSMS Medan. Pada Piala Presiden 2018, klub berjulukan Ayam Kinantan itu berhasil mengalahkan Persib di Stadion GBLA, Bandung.

Bacaan Lainnya

“Saya punya memori mengalahkan Persib dengan skor 2-0 di Bandung. Tapi, saat main di Medan, saya malah dikalahkan Persib. Sekarang harus berjuang membantu Persebaya,” ungkap pelatih asal Majalengka itu, Rabu (17/10).

Saat PSMS menang di GBLA Bandung memiliki materi pemain yang lebih baik sekaligus pelatih top, yaitu Mario Gomez. Kekalahan itu juga membuat Persib gagal melaju ke fase gugur turnamen pramusim tersebut. Djanur mengaku kini sedang berusaha membuka memori manis saat berhasil mengalahkan Persib.

“Saya coba mengingat bagaimana cara saya dulu membawa PSMS mengalahkan Persib. Dengan materi pemain yang kualitasnya jauh dari persib, saya punya memori menang di kandangnya, dan itu menjadi kebanggaan tersendiri. Itu luar biasa dan mudah-mdahan bisa terulang,” imbuhnya.

Kondisi Persib jauh berbeda dibanding saat pramusim. Klub yang berdiri pada 1933 itu kini menjadi pemuncak klasemen sementara, dengan mengoleksi 45 poin.

Persib juga baru saja berhasil menahan imbang Persipura Jayapura di Stadion Mandala, Jayapura, Senin (15/10). Djanur mengaku sudah mengamati penampilan terakhir Persib.

“Saya nonton saat mereka melawan Persipura. Dalam keadaan tidak komplet, mereka bisa menahan tuan rumah. Itu menandankan pemain Persib Bandung secara tim memiliki pengalaman,” tandas Djanur.

Sementara itu, Dajnur akan memaksimalkan pemain yang ada untuk mengisi pos yang ditinggalkan Robertino Pugliara saat menghadapi Persib Bandung pada pekan ke-26 Liga 1 2018.

Pugliara sendiri harus absen selama enam bulan karena mengalami patah tulang betis usai ditekel pemain Borneo FC pada pekan ke-25 lalu. “Sementara sekarang tinggal Rendi. Mungkin akan melakukan rekayasa posisi andai Rendi ada masalah,” kata Djadjang sebagaimana dilansir laman resmi Persebaya.

Pria yang karib disapa Djanur itu mengaku kehilangan Pugliara merupakan kerugian besar bagi Persebaya. Pasalnya, selama ini Pugliara merupakan nyawa di lini tengah tim berjuluk Green Force itu.

“Ya, absennya Robertino hingga akhir musim merupakan pukulan berat bagi Persebaya. Karena tidak bisa mengganti, kami harus pergunakan pemain yang ada,” imbuh Djanur.

 

(net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *