Pabrik Pengolahan Kayu di Cikembar Terbakar

Petugas saat berupaya memadamkan api yang membakar gudang open pabrik pengolahan kayu di Kampung Cikareo, Desa Bojongkembar, Kecamtan Cikembar, Senin (9/3).

SUKABUMI – Bencana kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Kali ini, pabrik pengolahan kayu milik Damur (70) di Kampung Cikareo, Desa Bojongkembar, Kecamtan Cikembar, hangus terbakar setelah dilalap si jago merah, Senin (9/3).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, peristiwa yang terjadi sekira pukul 14.30 WIB ini, belum diketahui secara pasti terkait penyebab kebakaran yang mengahanguskan pabrik kayu tersebut.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, hanya saja gudang yang merupakan tempat pengeringan kayu milik Pak Damur, hangus terbakar,” jelas Kepala Desa Bojongkembar, Solehudin Wahid kepada Radar Sukabumi, Senin (9/3).

Saat kebakaran, sambung Solehudin, pemerintah Desa Bojongkembar langsung melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Selang beberapa menit, puluhan petugas gabungan dari pemadam kebakaran, Polri, TNI dan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Cikembar, langsung meninjau ke lokasi kejadian untuk berupaya memadamkan api.

“Api berhasil dijinakan setelah empat unit kendaraan Damkar dari Posko Cibadak dan Damkar dari PT GSI di terjunkan ke lokasi kebakaran,” ujarnya.

Meski tidak ada korban jiwa, ujar Solehudin, namun pemilik pabrik mengalami kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sebab, mesin open beserta bahan baku pabrik pengolahan kayu tersebut, ludes terbakar.

“Kami belum mengetahui penyebab kebakaran itu, apa berasal dari korsleting listrik apa ada unsur lainnya.

Namun, berdasarkan laporan dari petugas desa yang ke lapangan, api bersumber dari tempat pengeringan kayu atau open.

Sementara untuk jumlah kerugian materil ditaksir mencapai Rp600 juta. Sebab, material kayu dan mesin open terbakar,” imbuhnya.

Sementara itu, Anggota P2BK Kecamatan Cikembar, Sudarmat mengatakan, setelah mendapatkan laporan terebut, ia langsung menuju lokasi kejadian untuk membantu memadamkan api.

“Setiba di lokasi kejadian, kondisi api sudah membesar,” jelasnya.

Saat proses pemadaman, petugas merasa kesulitan. Lantaran, kondisi api sudah membesar. Terlebih lagi, materail yang terbakar merupakan bahan baku yang mudah terbakar.

Seperti kayu dan lainnya. “Beruntung petugas sigap sehingga api dapat dijinakan dan tidak merambat ke bangunan yang lainnya,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *