Misteri Situ Danau Batu Karut, Dari Ritual, Tumbal Hingga Makhluk Astral

SITU Danau Batu Karut
SITU Danau Batu Karut

SUKABUMI – SITU Danau Batu Karut mendadak viral pasca tragedi kecelakaan sungai yang menimpa Ramdan Ridwansyah (18), warga asal Kampung Palasari, RT 03/06, Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja pada Minggu (3/10) pagi.

Hasil penelusuran pewarta Radar Sukabumi, ternyata ini bukan insiden kali pertama terjadi pada danau yang dibangun pada 1970 silam.

Bacaan Lainnya

Sedianya sudah ada delapan wisatawan lokal maupun domestik dikabarkan meninggal dunia dengan cara dan kronologi yang nyaris sama seperti Ramdan, yakni tenggelam saat berenang di danau tersebut. Artinya sudah ada 9 kasus korban meninggal di Batu Karut.

Lebih dalam soal Dana Batu Karut. Danau tersebut sengaja dibuat untuk kebutuhan irigasi pertanian di wilayah setempat. Pada beberapa puluh tahun sebelumnya danau itu hanya sebuah aliran sungai dari sumber mata air yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Bahkan, warga setempat banyak menyebutkan wilayah tersebut merupakan kawasan hutan yang dipenuhi dengan pepohonan yang rindang serta memiliki banyak aliran mata air yang jernih.

Sehingga tak ayal, jika sampai saat ini danau Batu Karut masih menjadi salah satu sumber air yang dimanfaatkan atau digunakan oleh PDAM Sukabumi.

Salah seorang tokoh masyarakat, Burhan (67) menjelaskan, wilayah situ Batu Karut merupakan kawasan yang sakral. Bahkan, tidak sedikit lokasi yang menyuguhkan panorama khas danau yang indah kerap dijadikan sebagai tempat ritual.

Bahkan, kabar mitos di masyarakat secara luas pun, banyak yang berasumsi bahwa, situ tersebut kerap meminta korban atau tumbal jika ada wisatawan yang berani berenang di Danau Batu Karut itu.

“Iya, ini kan dulunya sirah cai (mata air, red). Warga di sini pun tidak ada yang berani berenang ke tengah situ atau menyeberang tanpa alat bantu pelampung. Karena, memang angker.

Tapi, kalau untuk dijadikan tempat memancing ikan, itu banyak warga disini juga yang begitu atau memancing ikan,” kata Burhan kepada Radar Sukabumi pada Senin (04/10).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *