“Dulu sering ada penampakan makhluk yang menyerupai korban Lakalantas. Mungkin itu jin yang ingin mengelabui pengendara. Tapi memang, di sini sering ada penampakan,” bebernya.
Disebutkan Bah Uci, pengendara yang melintas jalan alternatif menuju Palabuhanratu itu, sangat diharuskan berhati-hati. Jagan memiliki rasa ‘jumawa’ dan tidak ngomong sembarangan.
“Ya seyogyanya kan harus punya etika ketika kita akan melewati rumah orang. Tidak boleh sombong apalagi jumawa. Intinya harus berhati-hati,” pungkasnya.
Seorang warga lainnya, Iyus Aprianto (35) mengamini apa yang disampaikan Bah Uci. Ia mengaku mengalami pengalaman mistik saat tengah malam melewati tanjakan yang kini dikenal dengan tanjakan letter S tersebut.
“Waktu saya pulang dari Palabuhanratu bersama keluarga sekitar pukul 01.00 WIB. Saat tiba di tanjakan itu, kakek saya menyuruh berhenti. Di sana kami sempat membaca tahlil sebentar, setelah itu baru melanjutkan perjalanan.
Nah menurut kakek saya, ada beberapa sosok makhluk seperti korban Lakalantas yang berteriak minta tolong. Tapi percaya tidak percaya, memang begitu kenyataannya mengingat banyak yang mengalami kecelakaan di sini,” imbuhnya.
