Mengenang Almarhumah Mulyanah, Ibunda Anggota DPR RI Desy Ratnasari

Mendiang Ibunda anggota DPR RI Desy Ratnasari
Mendiang Ibunda anggota DPR RI Desy Ratnasari

Dikenal Baik, Sosok yang Humanis dan Jadi Teladan

Keluarga besar Anggota DPR RI dapil Sukabumi Desy Ratnasari dirundung duka. Ibunda tercintanya, Mulyanah binti Partadiharja meninggal dunia di usia 71 tahun pada Senin (18/4). Wanita istimewa bagi artis senior tersebut, meninggalkan kenangan yang tak bisa terlupakan, bahkan bagi para asisten rumah tangganya.

ISEP UCU AGUSTINA, Sukabumi

Bacaan Lainnya

Ratusan karangan bunga berjejer di kediaman orang tua Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat ini di Gang Pelita, Jalan Siliwangi, Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Isak tangis pun mewarnai keluarga dan kerabat yang terus berdatangan dari siang hingga malam hari.

Ya, sosok wanita baik dan dikenal aktif mengurusi pekerjaan rumah tangga itu tidak hanya menyisakan duka yang mendalam bagi Desy dan keluarga. Tetapi juga bagi para asisten rumah tangganya.

Vanda salah seorang asisten rumah tangga Mulyanah terlihat terpukul dengan kepergiaan majikannya tersebut. Sebagai asisten rumah tangga, dirinya kerap dibantu oleh almarhumah dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.

Bahkan, jika dirinya melarang untuk melakukan pekerjaan rumah, acap kali almarhum memberikan teguran. “Setelah pensiun ibu diam di rumah. Beliau sosok yang sangat rajin, bahkan pagi-pagi sudah mengerjakan pekerjaan yang seharusnya saya kerjakan,” kenang Franda.

Menurut Vanda, Mulyanah merupakan sosok majikan dan ibu yang menjadi inspirasi bagi dirinya dan rekan asisten rumah tangga lainnya. Bahkan tidak jarang, dirinya mendapatkan pelajaran hidup dari almarhumah.

Semasa hidupnya, almarhumah selalu menjadi contoh teladan untuk orang-orang yang berada di sekitarnya. Bahkan beliau rajin mengerjakan hal-hal yang sepatutnya tidak dikerjakan.

Masih kata Vanda padahal, di rumah itu ada tiga asisten rumah tangga yang sudah dibagi dalam penugasan pekerjaan rumah. Tapi almarhumah selalu tidak bisa diam.

“Selain nyapu malah suka sikat-sikat lantai. Jadi aktivitas setiap harinya begitu waktu lagi sehat,” tuturnya. “Ibu (Almarhumah Mulyanah) merupakan sosok menginspirasi buat kita semua,” sambungnya.

Semasa almarhum ada selalu memberikan kata-kata yang lembut kepada siapapun termasuk kepada para pekerja yang berada di rumahnya. Para pekerja pun menganggap sosok almarhumah seperti ibunya sendiri karena kelembutannya. “Sosok yang sangat humanis tidak tempramen, apalagi menyinggung kepada orang lain,” kenangnya kembali.

Masih kata Vanda, sosok almarhum sangat komunikatif dan perhatian kepada anak-anak nya dan selalu menasihati dengan lembut dan kasih sayang ketika sedang memberikan saran. “Kalian sekolah Tinggi, manfaatkan ilmu yang di dapatkan, apapun yang kamu bisa ucap almarhum kepada anak-anaknya,” tegasnya.

Yang bekerja di rumah almarhum suka malu dengan kerajinannya, sesama hidupnya, karena mereka selalu diberikan contoh oleh almarhum tentang perilaku yang sangat rajin. “Bisa dijadikan contoh sudah tua saja tetep agresif, padahal usianya cukup lumayan 71 tahu meninggal dunianya. Apa lagi di usia 60 tahunan semasa almarhum masih sehat, segar bugar sangat agresif,” pungkas Fanda (*)

Ibunda Desi- Ratnasari

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *