Persebaya Harus Berbenah

Manajer tersukses dalam sejarah Manchester United, Sir Alex Ferguson pernah mengatakan, “Attack wins you games. Defence wins you titles”. Melalui kalimat singkat itu mengandung pesan penting bahwa di balik garangnya lini depan Man United era Ferguson, lini belakang juga sangat kokoh.

Pelatih Persebaya Surabaya, Angel Alfredo Vera, sepertinya perlu mengingat kata-kata Ferguson tersebut. Maklum saja, ada satu persoalan besar yang harus diselesaikan sebelum kompetisi Liga 1 2018 bergulir. Persebaya masih perlu membenahi sektor pertahanan. Itu berkaca pada hasil babak 8 besar Piala Presiden 2018 melawan PSMS Medan.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, Persebaya tersingkir setelah kalah dalam drama adu penalti. Tapi, dalam waktu normal, gawang mereka kebobolan 3 gol. Bahkan, mereka sempat tertinggal 1-3 sebelum akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Terlihat bahwa hulu ledak Persebaya memang mematikan. Namun, lini belakang mereka menyimpan lubang yang mudah ditembus. Kinerja barisan belakang Persebaya harus dibenahi. Koordinasi Ruben Sanadi, Fandry Imbiri, Otavio Dutra, dan Abu Rizal perlu ditingkatkan.

Laga menghadapi PSMS memang sangat menghibur. Ada enam gol yang tercipta sepanjang waktu normal. Skor imbang 3-3 memaksa pertandigan harus ditentukan melalui adu penalti. PSMS keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 7-6.

Tiga gol yang bersarang ke gawang Miswar Saputra adalah kebobolan terbanyak dalam satu laga sejak Persebaya ditukangi Alfredo Vera pada akhir Mei 2017 lalu. Ketiga gol yang dicetak pemain PSMS murni karena kesalahan defender dan buruknya sistem pertahanan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *