SUKABUMI — Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan Saputra melalui Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada Radar Sukabumi mengatakan, guncangan gempa bumi yang terjadi sekira pukul 07.35 WIB itu, mengakibatkan bangunan SDN Cisalimar rusak.
“Laporan dari petugas kita dilapangan, terdapat dua ruang kelas yang dijadikan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa dan satu ruang kantor mengalami kerusakan,” kata Daeng kepada Radar Sukabumi pada Selasa (07/02).
Berdasarkan assessment petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Kecamatan Kabandungan, dua ruang kelas yang dijadikan tempat belajar siswa kelas II dan kelas II serta ruang kantor yang terdampak dari bencana gempa bumi itu, mengalami kerusakan dengan kategori rusak ringan.
“Iya, hanya rusak ringan saja, karena guncangan gempa itu hanya merusak pada bagian plafonnya saja,” imbuhnya.
Saat kejadian gempa bumi, sambung Daeng, para siswa tengah berada di ruang kelas untuk melakukan aktivitas seperti biasanya atau belajar. Meski tidak ada korban jiwa, namun dua ruang kelas yang diisi siswa sebanyak 65 orang itu, sempat membuat panik para pelajar.
“Memang, siswa sempat lari berhamburan keluar kelas saat terjadi gempa bumi itu,” paparnya.
Dari jumlah 65 siswa ini, masih kata Daeng, salah satu siswa kelas II mengalami luka ringan. Lantaran, ia telah tertimpa plafon yang ambruk akibat diguncang gempa bumi tersebut.
“Akibat ambruknya plafon tersebut, ada satu siswa kelas II yang diketahui bernama Novia (8), mengalami luka ringan akibat tertimpa asbes yang berasal dari reruntuhan plafon atap bangunan yang rusak diguncang gempa,” tandasnya.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Sukabumi langsung menginstruksikan petugas P2BK Kecamatan Kabandungan, untuk segera bergegas ke lokasi kejadian.