Kepastian Tol Bocimi Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat Ditentukan Bulan September

Kepastian kelanjutan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi III Cibadak-Sukabumi Barat dengan Exit Tol Cibolang ditentukan pada bulan September mendatang
Kepastian kelanjutan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi III Cibadak-Sukabumi Barat dengan Exit Tol Cibolang ditentukan pada bulan September mendatang

SUKABUMI — Kepastian kelanjutan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi III Cibadak-Sukabumi Barat dengan Exit Tol Cibolang ditentukan pada bulan September mendatang.

Hal tersebut menyusul PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang merupakan penggarap awal sedang dalam proses restrukturisasi hingga kelanjutannya dialihkan kepada PT Hutama Karya (Persero).

Bacaan Lainnya

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan Terkait kepastian penggarapan termasuk soal pendanaannya, akan diputuskan pemerintah pada September 2023 mendatang.

Pasalnya, ada opsi kalau PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang berminat masuk untuk mendanai proyek Tol Bocimi Seksi III.

“Tapi mungkin dengan adanya informasi SMI itu, mungkin SMI akan masuk ke Bocimi, sehingga HK (Hutama Karya) seluruhnya di Sumatera. Target finalnya akhir September ya,” ungkap dia.

Saat ini dukungan pendanaan untuk penggarapan proyek itu awalnya bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) tambahan tahun anggaran 2023 untuk HK senilai Rp 12,5 triliun. Langkah ini sekaligus menjadi tambalan dari batalnya PMN bagi Waskita Karya Rp 3 triliun.

“Jadi ini ada wacana, program pemerintah itu PMN-nya karena Waskita sedang sibuk dengan restruktutisasi, maka PMN nya akan digunakan untuk HK sebesar Rp 12,5 triliun, dimana itu nanti, rencana semula ya, itu Hutama Karya diminta menyelesaikan Bocimi tahap III dan Kapal Betung,” ujarnya

Awalnya diproyeksikan kebutuhan dana untuk membangun Tol Kapal Betung Tahap II sekitar Rp 10 triliun. Artinya, Rp 2,5 triliun sisanya akan digunakan untuk proyek Tol Bocimi Seksi III.

Jika ternyata SMI sepakat masuk ke Tol Bocimi, maka PMN Rp 12,5 triliun yang rencananya masuk ke HK pada 2024 itu akan dioptimalkan untuk mengerjakan proyek-proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang jadi fokus garapan HK.

Kendati begitu, Budi menegaskan kalau opsi-opsi ini masih dalam pertimbangan matang berbagai stakeholder.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *