Jembatan Sungai Cibodas Putus, Warga Curugkembar Terisolir

SUKABUMI – Banjir bandang menerjang wilayah Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar dengan Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, jembatan Sungai Cibodas yang menghubungkan dua desa tersebut putus. Selain jembatan, luapan Sungai Cibodas juga telah merendam puluhan hektare lahan pertanian warga yang lokasinya berada di pinggiran sungai.

Kepala Dusun Sukamaju, Desa Mekartanjung, Kecamatan Curugkembar, Sirojudin kepada Radar Sukabumi mengatakan, jembatan yang memiliki panjang 37 meter dengan lebar 1,20 meter itu, putus lantaran derasnya luapan air sungai.

Bacaan Lainnya

“Iya, ketinggian airnya ada sekitar tiga meter lebih. Jembatan itu hancur tergerus karena banyak pohon tumbang yang terbawa aliran sungai,” kata Sirojudin kepada Radar Sukabumi, kemarin (19/3/2021).

Jembatan yang terbuat dari selang baja dan beralasakan kayu itu, merupakan salah satu akses vital warga dari dua desa. Selain sering dilintasi kendaraan roda dua, juga digunakan untuk keperluan anak ketika sekolah.

“Akibat rusaknya jembatan itu, kini aktivitas perekonomian warga terhambat. Soalnya, tak sedikit warga yang memanfaatkan jembatan tersebut untuk keperluan berdagang,” paparnya.

Sementara itu, Bendahara Desa Mekartanjung, Taopik Abdullah menjelaskan, kerugian akibat bencana tersebut ditaksir mencapai sekitar Rp150 juta lebih. Sedangkan untuk lahan pesawahan warga yang terendam, hasil dari inventarisir sementara mencapai lebih dari 10 hektare.

Akibat peristiwa ini, kerugian sawah warga mencapai Rp100 juta. “Tapi Alhamdulillahnya sebagian sawah yang terendam banjir bandang itu, sudah di panen. Hanya saja lahan pesawahan yang berada dipinggiran sungai, banyak yang tergerus air,” timpalnya.

Pihaknya mengaku, setelah mendapatkan laporan tersebut pemerintah desa selain meninjau ke lokasi bencana, juga menghimbau kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaannya. Terutama saat turun hujan dengan intensitas tinggi agar tidak beraktivitas di sekitaran sungai.

Selain itu, pemerintah desa juga telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pemerintah Kecamatan Curugkembar dan BPBD serta Dinas PU Kabupaten Sukabumi.

“Tadi pagi dari BPBD sudah ada yang meninjau ke lokasi. Tapi tidak ada penanganan darurat, mungkin karena bentangannya terlalu jauh bila dibuatkan jembatan darurat,” paparnya.

Dirinya menambahkan, kini warga masih bisa bepergian atau tidak terisolir akibat jembatan putus tersebut. Namun harus melewati jalan lain yang lebih jauh. “Iya, warga harus berputar lebih dari 10 kilometer melalui jalan Desa Curugkembar dan jalan Sindangkerta,” pungkasnya. (den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *