Hujan Deras Lagi, Sukabumi Dilanda Bencana

Longsor Sukabumi
Petugas SAR gabungan saat melakukan asesmen di salah satu lokasi longsor.

SUKABUMI – Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang kembali menimbulkan petaka di Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/11). Bencana alam berupa longsor yang terjadi di sejumlah titik.

Bencana tersebut yaitu longsor di Kampung Cilondog, RT 15/04, Desa Cihanjawar, Kecamatan Nagrak, bangunan dapur rumah milik warga di Kampung Mancle, RT 08/02, Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak, dan jebolnya tembok sungai Irigasi Ciletuh tepatnya di Blok BNA3. D Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani kepada Radar Sukabumi mengatakan, bencana alam yang menerjang di tiga kecamatan ini, terjadi semenjak wilayah tersebut diguyur hujan deras.

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana itu. Hanya saja, warga telah mengalami kerugian materil. Namun, untuk jumlah keseluruhan nominalnya, belum kita ketahui secara pasti. Sebab, petugas masih fokus melakukan penanganan pasca bencananya,” kata Anita kepada Radar Sukabumi pada Minggu (21/11).

Lebih lanjut Anita menjelaskan, bencana longsor yang terjadi sekira pukul 18.30 WIB di Kampung Cilondog, RT 15/04, Desa Cihanjawar, Kecamatan Nagrak ini, telah mengakibatkan sebagian dinding rumah warga yang diketahui bernama Pepen yang diisi oleh satu kepala keluarga (KK) yang berisikan tujuh jiwa, jebol.

“Iya, dua bangunan atau ruangan rumah Pak Pepen jebol diterjang material longsor sepanjang empat meter dengan tinggi dua meter. Tidak ada korban jiwa, hanya saja keluarga korban mengalami kerugian materil ditaksir mencapai Rp8 juta,” ujarnya.

Sementara bencana alam yang terjadi di Kampung Mancle, RT 08/02, Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak, angin kencang disertai hujan deras telah menyebabkan satu unit rumah bagian dapur milik warga setempat ambruk.

“Bangunan dapur yang ambruk itu, ukurannya ada sekitar 3×4 meter. Akibat bencana itu, kini dapur tersebut tidak bisa digunakan kembali seperti biasanya. Sementara, untuk jumlah kerugian hasil laporan asessment Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2bk) Kecamatan Nagrak, ditaksir mencapai Rp5 juta,” paparnya.

Sedangkan untuk bencana alam di wilayah Kampung Pasirceuri, RT 01/02, Kedusunan Pasirceuri, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, sebuah tembok sungai Irigasi Ciletuh tepatnya di Blok BNA3. D jebol dengan panjang 10 meter4 dan ketinggian delapan meter.

“Irigasi itu jebol sekitar pukul 13.30 WIB. Akibat dari jebolnya saluran irigasi itu, telah mengancam lahan pesawahan warga seluas dua hektare terancam gagal panen.

Sebab, sawah di lokasi wilayah tersebut sudah ditanam padi dengan usia tanam sekitar 14 hari atau dua pekan. Makanya, jika tidak segera diperbaiki akan terancam beberapa hektar sawah di area Desa Cibenda. Bahkan, bisa mengancam juga lahan pesawahan warga di wilayah Desa Sadamulya, untuk Kecamatan Ciemas,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *