Hilal di 101 Titik Tidak Terlihat, Kemenag Bilang Begini

penetapan 1 Ramadan
Tim Astronomi dan Ilmu Falak dari MAN 1 Solo melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) dengan teleskop di laboratorium sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/4/2020). Pemantauan hilal (rukyatul hilal) tersebut untuk penetapan 1 Ramadan 1441H. ANTARA FOTO/Maulana Surya/hp.

JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bahwa berdasarkan tim yang diterjunkan di 101 titik pemantauan hilal di 34 Provinsi Indonesia menunjukkan bahwa posisi hilal 1 Ramadan 1443 Hijriah belum terlihat.

Berdasarkan siaran kemenag yang digelar di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (1/4), menyebutkan bahwa hilal tidak terlihat

Bacaan Lainnya

“Artinya di Indonesia hilal terlalu rendah dan tak mungkin untuk terlihatnya hilal,” kata Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama (Kemenag), Thomas Djamaluddin

Menurutnya, posisi hilal secara umum di Indonesia pada 1 April 2022 petang ini tingginya kurang dari 2 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

Diketahui Kementerian Agama telah menggunakan kriteria MABIMS atau Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *