Harimau Jawa Teror Warga Kebonmanggu Sukabumi,  Ini Faktanya

Harimau Jawa

SUKABUMI – Warga Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan dugaan keberadaan harimau jawa di wilayah Gunung Kopi, tepatnya di kawasan Ladang Kebun Singkong, Desa Kebonmanggu.

Lokasi keberadaan dugaan harimau jawa yang berada di perbukitan Kecamatan Gunungguruh itu, juga sempat menggemparkan warga Kecamatan Cicantayan pada 2022 lalu. Namun, kali ini keberadaan hewan buas tersebut, kembali diisukan muncul di wilayah Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh.

Bacaan Lainnya

Terlebih lagi, secara letak geografis antara Kecamatan Cicantayan dan Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi sendiri sangat berdekatan. Dari dua kecamatan tersebut banyak sekali perbukitan-perbukitan yang tidak terjamah aktifitas warga, sehingga dapat dimungkinkan menjadi tempat aktifitas Harimau dan binatang lainnya.

Salah seorang tokoh masyarakat di Desa Kebonmanggu,Tahlan (53) mengatakan, keberadan harimau tersebut, beberapa kali diketahui warga Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh. Bahkan keberadaan hewan buas tersebut, sempat diketahui pemburu babi hutan saat melakukan pemburuan di kawasan perbukitan Kebonmanggu pada awal tahun 2023 kemarin.

kawasan objek wisata Karang Para
Lokasi perbukitan dekat kawasan objek wisata Karang Para, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh yang ditemukan keberadaan dugaan harimau jawa.

“Waktu itu, sempat rame adanya macan atau harimau jawa. Saya juga, sempat lihat videonya, oh benar itu macan karna bisa terdeteksi sama pemburu,” kata Tahlan kepada Radar Sukabumi pada Senin (05/06).

Masih kata Tahlan, berdasarkan keterangan dari para pemburu itu, saat melakukan pemburuan babi hutan. Mereka melihat dengan jelas sorot mata seekor harimau jawa. Terlebih mereka bisa membedakan antara dari sorot mata harimau jawa yang berwarna merah.

“Iya, katanya kalau sorot matanya merah itu, pasti macan. Sementara, kalau sorot mata berwarna putih itu, pasti babi hutan. Itu kejadiannya malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Nah, waktu itu mereka gak berani nembak. Padahal jarak tebalnya cuma 100 meter dengan lokasi hewan yang diduga macan itu,” tandasnya.

Video yang terekam oleh pemburu babi hutan itu, kata Tahlan, sudah ada sekitar 6 bukan kebelakang dengan jarak sekitar 8 kilometer dari lokasi objek wisata Karang Para, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh.

“Kata pemburu babi hutan itu, harimau tersebut lagi carimakan, nangkap babi kayanya, karena yang terdeteksi itu ada lampu pantulan babi sama harimau,” tandasnya.

Kendati keberadaan dugaan harimau di perbukitan Gunungguruh. Namun sejauh ini tidak menggangu warga sekitar.

“Enggak terganggu, kata pengurus ladang munculnya itu suka malam. Pernah ada edukasi dari BKPSDA, karena sempat booming juga pada saat itu,” pungkasnya. (Den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *