Gerindra : Kemungkinan Adjo-Yudha, Tapi Penentuan di Tangan DPP

SIAP MENANG : Bakal Calon Bupati Adjo Sardjono saat berfoto bersama dengan tiga ketua Parpol Koalisi Hejo Ludeng - Gerindra usai adanya kesepakatan. (foto: ist)

SUKABUMI — Adanya komunikasi politik antara Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi dengan Koalisi Hejo Ludeng (PKB-PPP) pada Minggu (31/05) dengan sepakat mengusung Adjo Sardjono sebagai Calon Bupati Sukabumi pada Pilkada 2020 mendatang, membuat banyak pertayaan siapa wakilnya yang akan dipasangkan dengan Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) tersebut.

Menananggapi hal tersebut, Sekretaris DPC Gerindra Agus Firmansyah mengatakan bahwa ada beberapa kemungkinan terjadi siapa yang akan mendampingi Adjo Sardjono. Tetapi harapan kader partai tentunya sosok ketua DPC Gerindra Yudha Sukmanagara yang paling tepat. Namun, demikian sebelumnya keputusan tersebut akan dibawa ke tingkat DPD dan DPP Gerindra terlebih dahulu.

Bacaan Lainnya

“Betul, kami harapkan pak Adjo berpasangan dengan pak Yudha. Tetapi kan keputusan itu dari DPP dan diserahkan ke DPP, kita tidak tau kalau DPP mengharapkan pak Yudha masih ketua DPRD, itu artinya bisa saja wakilnya dari PPP atau PKB. Misalnya pak Datep (ketua PPP Kabupaten Sukabumi, Yusuf Ridwan red) atau bisa saja Adjo-Reni semua masih mungkin, “cetus Agus saat dihubungi radarsukabumi.com.

Intinya, Gerindra akan menerima keputusan DPP karena memang SK akan turun satu paket atau pasangan. Hanya saja, Gerindra sudah secara resmi untuk menyatakan koalisi yang disaksikan sejumlah pengurus untuk berkoalisi dengan Koalisi Hejo Ludeng. itu artinya, Gerindra sendiri akan sesegera mungkin untuk berkomunikasi dengan DPD dan DPP. Bisa, soal pasangan itu muncul diakhir-akhir sebelum pendaftaran bisa lebih awal tergantung situasi politik. Bisa saja Juni deklarasi, bisa saja di Agustus. “Tadi kan peletakan batu pertama koalisi di Kabupaten, nanti tinggal setelah ada nama pasangan dibawa ke DPW/DPD dan DPP masing-masing, “terangnya.

Soal PDI Perjuangan atau partai lain yang ingin bergabung silahkan saja dan sangat terbuka, hanya saja kita sudah tidak melihat kanan dan kiri. Artinya, tidak seperti partai lain yang masih melihat kanan dan kiri. Tidakpun, ada yang mau bergabung tidak akan jadi masalah. Tetapi, tentunya akan lebih baik ketika koalisi parpol semakin gemuk jika berbicara head to head (berhadapan red) atau dua pasangan calon.

“Jika ada yang ingin bergabung dengan koalisi ini tentunya dipersilahkan dan kami juga belum menutup diri. Bahkan rencana dalam waktu dekat akan melakukan komunikasi politik dengan parpol diluar koalisi Hejo Ludeng.

Lebih lanjut dirinya mengakatakn sebagai partai yang memilii 9 kursi dengan jumlah suara yang mencapai 250 ribu ditambah dengan suara PKB yang mencapai 95 ribu suara dengan 6 kursinya dan PPP 4 kursi dengan suara 80 ribuan minimal koalisi ini sudah mengantongi 33 persen suara dari DPT di Kabupaten Sukabumi, belum lagi relawan dan suara mengambang. Tetapi ketika ditambah partai lain yang ingin bergabung semakin memantapkan diri untuk menyongsong Pilkada 2020 mendatang.

“Modal suara kami sudah cukup, tetapi jika ada parpol lain bergabung akan lebih bagus lagi. Apalagi jika skema dua pasangan kita akan sangat diuntungkan ketika parpol lain ikut bergabung, dan pemetaan-pemetaan itu sudah kami kaji dan hitung secara matang, “tandasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *