Gempa Sukabumi Akibatkan Kerugian Setengah Triliunan, Ini Data Terbarunya

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Gempa bumi dengan magnitudo 5.0 yang terjadi di Sukabumi pada Selasa (10/3/2020) mengakibatkan kerusakan pada rumah warga di wilayah terdampak di Kabupaten Sukabumi. Tak hanya itu, gempa juga menyebabkan beberapa warga mengalami luka-luka, kendati tidak ada korban jiwa.

Berdasarkan data laporan sementara rekapitulasi dampak bencana gempa bumi per tanggal 11 Maret 2020 pukul 16.28 WIB dar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, ada enam kecamatan yang terdampak gempa tersebut. “Yaitu kecamatan Parakansalak, Kalapanunggal, Kabandungan, Cidahu, Warungkiara dan Cikidang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Drs Asep Suherman dalam rilis yang diterima Radarsukabumicom, Rabu (11/3)

Bacaan Lainnya

Dari data sementara tersebut, diketahui pula informasi lainnya efek gempa Sukabumi. Tercantum total jumlah kepala keluarga terdampak 547 dan jumlah jiwa sebanyak 1.032 orang. Adapun data kerusakan pada rumah dengan total 465 rumah dengan rincian, rusak berat sebanyak 60 rumah, rusak sedang sebanyak 150 rumah dan rusak ringan sebanyak 255 rumah. Untuk sarana lainnya sebanyak 1 dan diketahui total kerugian sementara berjumlah Rp 578.000.000 alias setengah triliunan rupiah.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berencana mengirimkan tim untuk meneliti gempa yang berpusat di Sukabumi. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi PVMBG Sri Hidayat mengatakan, tim akan diberangkatkan ke dua daerah terdampak gempa, yakni Kalapanunggal di Kabupaten Sukabumi dan Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Tim tersebut akan melakukan pemetaan dampak gempa bumi baik itu kerusakan bangunan, pergeseran tanah, retakan tanah dan longsoran. “Di lokasi, tim juga akan melakukan identifikasi karakteristik tanah setempat melalui pengukuran microtremor,” kata Sri, Rabu (11/3/2020).

Setelah selesai melakukan penelitian, tim akan memberikan rekomendasi teknis berkaitan dengan kerusakan geologi kepada pemerintah daerah setempat. “Hasilnya kita sosialisasikan ke masyarakat terdampak dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat,” terangnya.

Gempa ini, kata Sri, nampak pada rekaman seismometer Broadband Guralp yang dipasang di daerah barat daya Gunung Salak. Alat tersebut dipasang di empat stasiun saat terjadi gempa swarm secara berturut-berturut pa Agustus 2019 lalu.

Guncangan gempa kali ini dirasakan sangat kuat di daerah Sukabumi antara lain, Ciambar, Kelapa Nunggal, Cikadang, dan Cidahu. Gempa juga dirasakan sangat kuat di wilayah Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Pamijahan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *