SUKABUMI – Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi mengklaim pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Sukabumi mulai bergeliat di tengah pandemi Covid-19. Hal demikian, disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Bina UMK pada DPKUKM Kabupaten Sukabumi, Nandang Sunandar kepada Radar Sukabumi.
Menurutnya, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 untuk di Kabupaten Sukabumi, pertumubuhan ekonominya mulai berkembang dan mengalami peningkatan.
“Pertumubuhan ekonomi mulai ada peningkatan. Seperti untuk sektor kuliner peningkatakannya sudah mencapai sekitar 60 persen. Sementrara, untuk di sektor kraft baru 30 persen peningkatanya,” kata Nandang saat disambangi Radar Sukabumi di kantor DPKUKM Kabupaten Sukabumi, tepatnya di ruas Jalan Raya Cibolang, Kilometer 7, Nomor 33, Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan pada Jumat (26/11).
Selain kuliner, sambung Nandang, sektor pertanian dan sektor peternakan juga kini mulai berkembang dan mengalami peningkatan. Bahkan, sektor kraf bambu dalam pembuatan gajebo untuk kebutuhan ekspor ke Negara Oman terus dikembangkan di Sukabumi. “Ada permintaan dari negara Oman dan di Sukabumi pun sudah banyak para pengrajinnya. Apalagi sekarang komunitas bambu sudah ada asosiasinya bambu Sukabumi dan lembaga usahanya sudah dibentuk,” paparnya.
Sebelum pandemi, sambungnya, dalam setiap bulan kerajinan bambu Sukabumi telah diekspor ke Oman sebanyak dua kontainer. Namun, saat pandemi Kabupaten Sukabumi hanya bisa melakukan ekspor sebanyak satu kontainer saja. Meski demikian, pada Januari 2021 nanti, Oman memiliki permintaan eskpor melalui koperasi bambu sebanyak tiga kontener. “Masalahnya untuk di Sukabumi itu, market ada, produksi ada. Tapi konektifitasnya kurang maksimal,” imbuhnya.
Sebab itu, dirnya mengaku Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui DPKUKM Kabupaten Sukabumi terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa pandemi. Selain melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para UKM, juga melakukan sinergitas bersama dengan pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Alhamdulillah, hasilnya cukup baik. Nah, untuk peningkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukabumi itu, bisa kita ketahui selain dari survey lapangan, juga kita melihat adanya peningkatan pendapatan para pelaku UKM. Seperti contohnya, para pelaku usaha sudah memasuki pasar moder. Diantaranya, ke Jogja sudah ada lebih dari 60 produk dari UKM Kabupaten Sukabumi untuk di pasarkan di pasar modern. Sebelum pandemi mereka itu bisa menghasilkan Rp5 juta. Namun, selama pandemi itu agak berkurang, paling penjualan itu per 14 harinya sekitar Rp1 juta. Nah, sekarang ada peningkatan lagi,” paparnya.
Pihaknya berharap kepada seluruh pelaku usaha di Kabupaten Sukabumi agar terus optimistis dengan perkembangan ekonomi saat pandemi Covid-19 itu. Untuk itu, dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 saat ini menjadi konsentrasi penuh pemerintah.
“Pemerintah daerah Kabupeten Sukabumi, terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan penguatan daya beli masyarakat melalui penguatan perlindungan sosial dan dukungan terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah,” pungkasnya. (Den)