SUKABUMI — Di tengah gencarnya pemerintah menyucurkan bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Namun ironinya, hingga saat ini masih ditemukan rumah yang kondisinya reyot seperti milik Imas Saidawlloh (40) warga Kampung Cikundul Hilir RT2/4, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu.
Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, rumah berukuran sekitar 5X6 meter ini dibangun di atas lahan seluas 103 meter persegi dengan diisi dua Kepala Keluarga (KK) dan delapan jiwa.
Rumah yang sudah berlantaikan tanah dan dinding bilik ini, kondisinya sudah lapuk. Tidak heran, pada Kamis (10/2) sekira pukul 5.00 WIB atap rumah tersebut ambruk. Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun keluarga sampai saat ini terus dihantui rasa was-was.
“Ya, kemarin atap rumahnya ambruk karena kayu penyangganya sudah pada lapuk. Beruntung, tidak ada korban,” ungkap pemilik rumah Imas Saidawlloh didampingi anaknya Sinta Rahayu (24) kepada Radar Sukabumi, Jumat (11/2).
Kendati terancam ambruk, lanjat Imas, namun rumah tersebut masih tetap dihuni keluarga karena tidak adanya tempat pengungsian sementara.
“Karena atap rumah sudah ambruk, sehingga kami memperbaikinya sebisa mungkin dengan cara mengganjal atap rumah sengan bambu. Kami sangat khawatir kalau turun hujan karena bisa saja bangunan ini ambruk,” keluhnya.
Dari jauh hari, sambung Imas, keluarga sudah melaporkan kondisi rumah tersebut kepada pemerintah setempat namun hingga saat ini belum ada realisasi pembangunan.
“Padahal saya sudah mengajukan dari tahun lalu, bahkan sempat ada peninjauan tapi tidak tau kenapa tidak ada bantuan pembangunan sampai sekarang,” cetusnya.
Imas mengaku, beberapa tahun silam sempat mendapatkan bantuan pembangunan dari pemerintah namun karena anggarannya cukup minim sehingga hanya mmapu membangun rumah seadanya.
“Bantuan itu pun sudah beberapa tahun sekitar 2014 lalu, hanya bangunan rumah seadanya. Sekarang sudah lapuk lagi,” bebernya.
Sementara itu, Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Kelurahan Cikundul, Idun Saripudin menuturkan, setelah mendapatkan informasi dari warga yang memposting kondisi rumah tersebut di media sosial (Medsos), petugas langsung menuju lokasi untuk melihat kondisi rumah tersebut.