Buat Game Menghina Islam, Pria Garut Dicokok Polisi

Rumah mertua IG, si pembuat game yang menghina Islam di Garut

RADARSUKABUMI.com — Seorang pria berinisial IG (38), warga Desa Suci, Karangpawitan, Kabupaten Garut ditangkap polisi lantaran berani menghina Nabi Muhammad lewat sebuah aplikasi game.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, membenarkan penangkapan itu.

Bacaan Lainnya

“IG diamankan polisi terkait dengan aplikasi permainan yang memuat Nabi Muhamad,” jelas Kabid Humas Polda Jabar, selasa (12/11).

Kabid Humas Polda Jabar menambahkan, penangkapan dilakukan oleh Direktorat Siber Bareskrim Polri di Garut.

Truno menegaskan, untuk kasus ditangani langsung Mabes Polri.

“Ditangani langsung Mabes Polri,” katanya.

MUI Jabar pun bereaksi atas penangkapan pria tersebut.

Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar, mengatakan mengecam soal tindakan pria Asal Garut tersebut.

“Apapun soal Nabi Muhamad itu tidak diperbolehkan untuk berbentuk fisik,” ujar Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar, selasa (12/11).

Ia pun meminta pihak kepolisian untuk segera menangani kasus tersebut.

“Karena kasus ini dianggap sensitif, kami mendukung Polisi untuk mengungkapnya,” jelasnya.

Sebelumnya, salah satu game online menghina Nabi Muhammad dan agama Islam.

Akun Opposite yang memviralkan ini di media sosial. Lalu menemukan pembuat gim tersebut.

Dalam playstore, gim itu dibuat oleh akun bernama ParagiSoft. Dalam keterangan kontak developer, alamat pembuat gim tercantum Cimasuk nomor 2. Cimasuk berada di Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Garut.

Selain Remi Indonesia, ParagiSoft juga membuat tiga gim lain. Yakni gaple, kartu 21, dan dua dunia (dunia Upin dan dunia Ipin).

Akun Opposite juga mencantumkan nama pembuat akun yakni IG (38) yang merupakan warga Garut. Atas ulahnya itu IG warga Kecamatan Karangpawitan, Garut diamankan Direktorat Tindak pidana Siber Mabes Polri , Sabtu (9/11).

Gim remi itu kini sudah tak bisa diakses di playstore. Sejumlah warga yang berada di dekat rumah IG, tak menyangka jika IG sampai berani menghina Nabi Muhammad.

“Orangnya enggak banyak tingkah. Sosialisasinya juga bagus. Salat lima waktu juga di masjid terus,” kata Hilal Judin, Ketua RW 7, Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Senin (11/11).

Setiap ada acara di wilayahnya, IG juga selalu memberi bantuan. Setelah IG ditangkap, sejumlah warga sempat melakukan reaksi. Mereka emosi karena mendengar IG membuat gim yang menistakan agama dan nabi.

(arf/pojokjabar/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *