BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Selama Peralihan

pesisir Pantai Palabuhanratu
ILUSTRASI: Tingginya gelombang laut di pesisir Pantai Palabuhanratu membuat warung, rumah bahkan kaffe di bibir pantai tergerus dan menyebabkan kerusakan. (Foto : dok Radar Sukabumi)

Ciri-ciri dari perubahan cuaca secara ekstrem, lanjut Dwikorita, adalah ketika awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas.

Bacaan Lainnya

Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

“Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati,” demikian Dwikorita.

 

Sumber : RMOL

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *