Berawal Kecurigaan, Anggota TNI Ungkap Dugaan Penimbunan Solar di SPBU Cikembar Sukabumi

Komandan Kodim (Dandim) 0607/Kota Sukabumi Letnan Kolonel (Letkol) Inf Dedi Ariyanto didampingi Kapolsek Cikembar saat menunjukan ribuan liter solar di Koramil
DIAMANKAN : Komandan Kodim (Dandim) 0607/Kota Sukabumi Letnan Kolonel (Letkol) Inf Dedi Ariyanto didampingi Kapolsek Cikembar saat menunjukan ribuan liter solar di Koramil Cikembar.(FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI —  Adanya laporan dari masyarakat tentang dugaan penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar di SPBU Cikembang Kecamatan Cikembar, membuat anggota TNI dari Anggota Kodim 0607 Kota Sukabumi bergerak cepat.

Benar saja Insting Prajurit TNI tersebut tepat, hasil penyergapan yang dilakukan ditemukan ribuan liter Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar pada Minggu (26/06). Ribuan liter solar ini, dimankan petugas TNI dari truk Box bernomor polisi B 9853 BCL yang diambil di SPBU Cikembang, Kecamatan Cikembar untuk diperjual belikan dengan harga non subsidi ke sejumlah perusahaan.

Bacaan Lainnya

Komandan Kodim (Dandim) 0607/Kota Sukabumi Letnan Kolonel (Letkol) Inf Dedi Ariyanto kepada Radar Sukabumi mengatakan, kasus dugaan penyalahgunaan solar subsidi ini, mulai terkuak bermula saat Kodim 0607 Kota Sukabumi mendapatkan informasi dari masyarakat yang mencurigai terkait keluar masuknya truk box ke SPBU Cikembang.

“Mobil box nya ini mencurigakan. Setelah diselidiki lebih lanjut dan kita pantau, ternyata mobil box itu mengambil solar secara illgal,” kata Dedi kepada Radar Sukabumi Minggu (26/06).

Saat ini, terdapat tiga orang yang tengah dimintai keterangan di Koramil Cikembar. Tiga orang tersebut, merupakan sopir dan kendektur truk Box dan salah satu petugas SPBU Cikembang.

“Saat dimintai keterangan, mobil box itu ternyata dimodifikasi. Jadi sewaktu pengisian seperti biasa lewat tangki. Namun setelah masuk kedalam tangki itu, solar itu kemudian dialirkan ke tangki dalam mobil jenis kempu sebanyak tiga tangki atau tangki kotak plastik sebanyak 2 ton,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *