Bencana Ancam Sukabumi DLH Gaungkan Proklim

SUKABUMI— Memasuki musim penghujan tahun ini, membuat kekhawatiran masyarakat akan ancaman bencana longsor dan banjir. Tak sedikit, berdasarkan data tahun lalu yang diramkum dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ada 353 bencana longsor, 58 bencana banjir, 121 bencana angin kencang, 3 bencana akibat gempa bumi dan 11 bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.

Bahkan jumlah itu meningkat dari tahun 2017 yang hanya terjadi 132 bencana longsor, 16 banjir, 38 angin kencang, 3 gempa bumi dan 15 pergerakan tanah.

Bacaan Lainnya

Dengan data tersebut, tentunya Kabupaten Sukabumi sudah harus segera berbenah dan belajar bahwa daerah kabupaten terluas se Jawa dan Bali ini rentan akan bencana alam. “Dari beberapa bencana alam ini, yang lebih dominan adalah bencana longsor,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Wijayaman beberapa waktu lalu.

Sudah sepatunya tahun ini, pemerintah Kabupaten Sukabumi berkaca sejarah, agar kejadian yang serupa tidak kembali terjadi. Minimal bisa ditekan dengan sebuah program-program yang pro lingkungan.

Untuk itu, sudah mestinya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, bergerak cepat untuk menggencarkan Program Kampung Iklim (Proklim). Soalnya, dengan adanya proklim setidaknya bisa mengetahui dan menekan terjadi bencana longsor, Banjir dan bencana pergerakan tahan lainnya.

Yang terjadi saat ini, pemerintah memang hanya fokus penanggulangan tanpa adanya solusi untuk melakukan pembenahan nyata melalui mengaungkan penanaman kembali pohon dititik-titik yang berpotensi bencana longsor.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *