“Awalnya tidak ngaku, bahkan kehamilannyapun tidak begitu terlihat. Setelah melahirkan enam hari lalu, akhirnya YM ngaku termasuk siapa laki-laki yang melakukannya,” cerita Leni kepada Radar Sukabumi, kamis (3/5).
Setelah Euis Marlina (ibu korban) mengetahuinya, lanjut Leni, langsung dibawa ke rumah kepala desa Cicantayan karena ayah tirinya tengah melakukan percobaan bunuh diri. Selain itu, dirinya meminta agar mendapatkan perlakuan adil terhadap keluarganya tersebut.
“Saya mohon kepada pihak yang berwenang, agar segera menindak dan memproses kasus ini. Kami sudah laporkan ke polisi tapi karena korban tidak dibawa, kami harus balik lagi. Rencannya besok (hari ini,red) didampingi P2TP2A akan kembali melaporkannya,” tutupnya.
Sementara itu, Kelompok Kerja Pelayanan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi, Ujang Nazmudin menambahkan, pihaknya bakal mendampingi korban untuk melakukan pelaporan ke Polsek Cibadak.
Selain itu, karena korban masih berstatus sebagai pelajar, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak sekolah yang bersangkutan. “Kami bakal antar korban untuk melakukan pelaporan ke polisi. Selain itu, persoalan pendidikannya akan juga berbicara dengan pihak dimana korban bersekolah,” singkatnya. (cr15/t)
