Banjir Bandang Cibuntu, Pabrik Jadi ‘Biang Kerok’

“Pemerintah harus sigap. Segala kebutuhan mendasar terutama yang menyangkut keselamatan warga harus diutamakan. Termasuk juga kebutuhan pokoknya. Insyaallah saya pun besok (hari ini. red) akan meninjau lokasi,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pemuda Peduli Lingkungan Sukabumi (PPLS), Taufik Kurohman mengatakan, banjir ini terjadi akibat berbagai faktor. Diantanya banyak pohon yang berfungsi untuk penyangga resapan air, sudah banyak yang gundul akibat ditebang oleh oknum tak bertanggung jawab.

Bacaan Lainnya

Selain itu, banyak kawasan hutan yang dijadikan kawasan industri. Sehingga, air tidak bisa menyerap ke dalam tanah. “Iya, dampaknya ketika hujan deras, air langsung meluap dan terjadi banjir bandang seperti ini,” kata Taufik kepada Radar Sukabumi, Senin (21/9).

Pihaknya mengaku prihatin atas bencana banjir bandang yang telah menyebabkan puluhan rumah terndam. “Undang-Undang Lingkungan Hidup (UULH) tahun 1982, pasal 7, ayat 1 disebutkan bahwa, setiap orang yang menjalankan suatu bidang usaha wajib memelihara kelestarian lingkungan hidup yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan.

Untuk itu, seharusnya pabrik yang berada di wilayah Cicurug harus berkomiten, khususnya luasan lahan yang dipakai untuk pembangunan pabrik, maka seharusnya ada lahan pengganti dengan lahan serapannya yang ditanami banyak pohon,” paparnya.

Ketika ada air, seharusnya 50 persen menyerap ke dalam tanah dan 50 persen lagi melintas di permukaan tanah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *