Amaran untuk Sukabumi Selatan, Ada Potensi Gelombang Tinggi

WASPADA : Kondisi gelombang di perairan Selatan Sukabumi, tepatnya di salah satu pantai yang ada di wilayah Kecamatan Palabuhanratu. FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI 

PALABUHANRATU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada seluruh nelayan dan warga yang kerap beraktivitas di pesisir pantai Selatan Sukabumi, untuk meningkatkan kewaspadaannya. Amaran ini disampaikan BMKG lantaran prediksi dalam beberapa hari kedepan, akan terjadi gelombang tinggi di wilayah perairan lautan lepas pantai Selatan Sukabumi.

Staf Observatori BMKG Bandung Wilayah Palabuhanratu, Andy Rachmadan mengatakan, berdasarkan rillis yang dikeluarkan BMKG, gelombang tinggi diperairan selatan jawa cukup tinggi.
“Perkiraan dari BMKG gelombang tinggi berlangsung sejak 7 Desember sampai 11 Desember 2020 dengan ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter hingga 5 meter,” kata Andy kepada Radar Sukabumi, Selasa (8/12).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut ia menjelaskan, prediksi ketinggian gelombang di perairan laut Selatan Sukabumi yang di keluarkan BMKG, sudah terjadi sejak 7 Desember yakni diprediksikan 1,5 sampai 5 meter, 8 Desember 1,5 hingga 4 meter, 9 Desember 1,5 sampai 4 meter, 10 Desember sampai 12 Desember gelombang mencapai 1,5 sampai 3 meter. “Untuk itu, kami himbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga meminta kepada seluruh nelayan untuk dapat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, terutama perahu nelayan. Apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, Kapal Tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter. Sementara, untuk kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter. Maka, disarankan untuk tidak pergi melaut.

“Kami himbau kepada para nelayan untuk sementara waktu, mereka dapat menunda aktivitas berlayarnya. Ini kami lakukan sebagai salah satu bentuk upaya untuk menghindari dari hal yang tak diinginkan,” paparnya.

Sementara itu, Koordinator SAR Daerah (Sarda) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidieq mengatakan, pihaknya membenarkan soal prediksi BMKG perihal kondisi air laut di perairan Pantai Selatan Sukabumi. Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh warga yang tinggal di pesisir pantai dan para nelayan untuk tetap waspada. “Ini dilakukan sesuai dengan perkiraan BMKG yang memprediksi mengenai peringatan dini gelombang tinggi,” jelasnya.

Selain itu, dirnya juga berharap kepada seluruh para wisatawan yang datang berkunjung ke perairan Pantai Selatan Sukabumi, agar memperhatikan rambu-rambu himbauan dan larangan. “Selain itu, bagi masyarakat pesisir tetap waspada dengan tetap tenang dan memperhatikan himbauan peringatan dini dari pemerintah melalui BMKG,” pungkasnya. (Den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *