Ade Dasep : Tidak Lagi Kemungkinan, Tapi Kepastian

WAKAF ALQURAN : Pendiri sekaligus Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin saat melakukan wakaf Alquran di Mesjid Jamie Alhidayah RW 04 Desa Sekarwangi Kecamatan Cibadak pada Jumat (24/07).

SUKABUMI — Penyakit yang paling berbahaya di dunia adalah penyakit hati, mengapa demikian ketika kita dipaksa dari kebiasaan menuju keluarbiasaan akan ada satu penolakan dari hati kita yang kotor. Hal itu dikatakan oleh Pendiri sekaligus Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin. Menurutnya, manusia yang memiliki hati kotor pasti memiliki rasa kebimbangan dan keraguan dalam setiap melangkah.

“Untuk keluar dari kebiasaan menuju keluarbisaan itu susah, saya pernah mengalami. Betapa susahnya menjalankan program Jumat Keliling (jumling) dengan di isi Jumat wakaf dan menyantuni Yatim awalnya, namun dengan perlahan tapi pasti, hati saya perlahan lembut dan akhirnya konsisten menjalankan program yang merupakan janji saya kepada masyarakat, “jelas Ade Dasep Usai mengadakan Jumling ke 26 di Mesjid Jamie Alhidayah RW 04 Desa Sekarwangi Kecamatan Cibadak pada Jumat (24/07).

Bacaan Lainnya

Didalam surat Yunus 57-58 sudah jelas, bahwa Alquran diturunkan adalah sebagai penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada red) didalam dada orang-orang beriman. Pada dasarnya, memang penyakit berawal dari fikiran dan hati. Ketika hatinya sudah diisi oleh ilmu Alquran maka akan ada petunjuk serta rahmat.
“Kenapa saya gencar mewakafkan Alquran, salah satunya agar menodorong masyarakat setidak-tidaknya membaca Alquran dalam satu hari satu ayat, karena hati manusia hanya akan lembut oleh Alquran, itu sudah jelas dalam Alquran, “terangnya.

Ilmu dunia memang penting, ilmu agama memang lebih penting dan yang paling penting adalah memahami Ilmu yang ada dalam Alquran. Karena saya yakin didalam Alquranlah kita diberikan satu kepastian bukan lagi kemungkinan-kemungkinan. Didalam Alquran ada sebuah obat manusia untuk mencerdaskan akal yang gemilang, hati yang sehat, lapang, tenang, tentram, hidupnya terarah dan rahmat yang diberikan oleh Allah jelas.

“Dalam surat Yunus jelas dikatakan tidak ada sesuatu apapun yang bisa dibandingkan dengan apa yang bisa dikumpulkan oleh manusia dari dulu sampai sekarang, maksudnya hanya karunialah yang penting dari apa yang dikumpulkan manusia, jika kita kaya dan pintar apa daya jika yang memiliki kekayaan dan kepintaran tidak merestuinya, “cetusnya.

Hingga saat ini, lembaga Baldatun Center tercatat sudah 2.687 Alquran yang diwakafkan, tujuanya tak lain dan tak bukan untuk mendorong masyarakat agar benar-benar tersentuh untuk berinteraksi dengan Alquran yang caranya yaitu mengimaninya, membacanya secara benar dan baik, menghafalkannya, mengindahkan bacaannya, mentadaburinya, mengamalkan, dan mengajarkan serta mengamalkannya.

“Ketika peringatan-peringatan sudah jelas, maka tidak ada lagi alasan jika pada akhirnya masuk kejurang kehancuran. Saya hanya mengajak dan memberikan peringatan saja, mari bersama-sama untuk menjalankan. Jika tidak sudah gugur kewajiban saya sebagai Anggota DPRD yang memiliki janji kepada masyarakat, “terangnya.

Lebih lanjut orang yang juga sebagai Koordinator Presidium MD KAHMI Sukabumi Periode 2020-2025 mengatakan, bahwa hati manusia tentunya berbeda. Apa yang menjadi gagasan budaya Baca, Faham dan Amal Alquran tidak akan diterima semua, pasalnya dirinya juga menyedari bahwa keimanan manusia berbeda-beda. Bahkan hati manusia juga begitu, sesungguhnya hanya orang-orang yang dilembutkan hatinya saja yang menerima dan mau menerima sebuah gagasan dan program yang Baldatun bawa.

“Sifatnya, saya hanya menyampaikan. Jika ada yang memandang terbalik, itu hak dari orang tersebut. Yang jelas saya sudah merasa yakin dengan gagasan yang dibawa, tidak ada keraguan yang ada kepastian, “tukasnya.

Menurut orang yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Gerindra, melanjutkan bahwa sudah jelas Alquran dalam surat Al-Isra: 82 dan Fushshilat: 44 bahwa Alquran diturunkan untuk penawar bagi umat muslim yang beriman, namun akan susah dimengerti juga bagi orang-orang yang tidak diberikan hidayah.

“Dari awal saya katakan, bahwa ketika harta saya habis untuk kepentingan agama tidak jadi masalah, karena saya sadar yakni lebih baik daripada harta benda duniawi dan semua perhiasannya yang pasti akan fana dan lenyap itu adalah berjuang membela agama Allah, “bebernya.

Ada sekitar 1,800 anak yatim yang belum Aqil Baligh binaan Baldatun Center saat ini, itu tidak dijadikan beban. Yang ada adalah sebuah harta yang sebenar-benarnya harta yang Baldatun miliki saat ini, tanpa mereka Baldatun tidak mungkin ada. Karena Dirinya sadar bahwa harta yang saat dimiliki adalah sebuah titipan untuk dipergunakan dijalan Allah.

“Jadi intinya begini, jika merasa ragu dan terus berkata-kata kemungkinan. Maka segera kembali kepada Alquran agar semua ketidakmungkinan itu menjadi pasti dan menjadikan keselamatan kedepan. Jangan sampai kita tertipu dunia yang fana ini, ini pesan saya kepada masyarakat, “tukasnya. (hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *