5 Kecamatan Sukabumi dengan Masjid Terbanyak, Cibadak dan Cisaat Tidak Masuk

Masjid Baiturrahman
WISATA : Masjid Baiturrahman di Kampung Cibogo, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, masih menjadi primadona untuk dijadikan wisata religi di wilayah Kecamatan Gegerbitung.(foto : Dok Radar)

Berdasarkan data yang dihimpun Radarsukabumi.com Kecamatan Ciracap Dasar hukum pembentukannya berdasarkan PP Republik Indonesia Nomor: 53 Tahun 1981 Pasal 9 tentang Pembentukan Kecamatan Ciracap.

Luas wilayah Kecamatan Ciracap adalah 16,057 km² terbagi menjadi 8 desa. Di awal pembentukan Kecamatan Ciracap terdiri dari 6 desa lalu pada tahun 2008 Desa Gunungbatu dimekarkan menjadi Desa Pangumbahan dan Ujung Desa Genteng. Jumlah penduduknya 47.495 Jiwa. Pusat pemerintahan Kecamatan Ciracap berada di Desa Ciracap.

3.Kecamatan Jampang Tengah

Untuk Kecamatan Jampang tengah merupakan daerah ketiga yang memiliki masjid terbanyak versi Radarsukabumi.com, diketahui Kecamatan Jampang tengah memiliki masjid sebanyak 213 Masjid dan 65 Moshola.Kecamatan Jampangtengah sendiri Populasi peduduknya mencapai 66 sampai 70 ribu penduduk.

Di Kecamatan Jampang Tengah sendiri, memiliki beberapa desa diantara desa Bantar Agung, Bantarpanjang, Bojong Jengkol, Bojongtipar, Cijulang, Jampang Tengah, Nangerang Padabeunghar, Panumbangan, Sindangresmi dan Tanjungsari.

4.Kecamatan Sagaranten

Kecamatan Sagaranten merupakan kecamatan yang keempat yang memiliki masjid terbanyak yang ada di Kabupaten Sukabumi, di Kecamatan Sagaranten tersebut tercatat ada 210 masjid dan 1 Mushola.

Berdasarkan data-data yang ditukul Radarsukabumi Kecamatan Sagaranten merupakan kecamatan yang terletak di tengah-tengah Kabupaten Sukabumi. Jaraknya sekitar 50 kilometer dari kota Sukabumi. Letaknya cukup strategis karena dilewati jalur provinsi Sukabumi-Tegalbuleud dan berada di persimpangan jalur menuju Cianjur Selatan.

Asal nama sagaranten di ambil dari sagara inten. Di wilayah ini, banyak ditemukan batu kuneng yang bagus dan terkenal hingga diekspor ke luar negeri. Namun, cadangan batu koneng kini sudah habis dan para penggali pun telah beralih profesi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *