310 Rumah Jampangtengah Memprihatinkan

MEMPRIHATINKAN : Kondisi salah satu rumah warga di Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah yang memprihatinkan.(foto: ist)

JAMPANGTENGAH – Ratusan rumah warga di Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, kondisinya sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah. Berdasarkan data yang tercatat di Pemerintah Desa Panumbangan, saat ini terdapat sekitar 310 rumah yang kondisinya kian memprihatinkan dan masuk pada kategori Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Mayoritas kondisi rumah berukuran 6 x 7 meter persegi tersebut, terbuat dari anyaman bambu.

“Hasil dari pendataan petugas desa ke setiap kedusunan, di Desa Panumbangan ini ada sekitar 310 rumah yang kondisinya tidak layak tempati. Lantaran, selain banyak gentingnya bocor dan dinding serta atapnya banyak yang terkelupas akibat dimakan usia,” kata Kepala Desa Panumbangan Lalan Jaelani kepada koran ini, kemarin (20/11).

Bacaan Lainnya

Kondisi rumah warga yang memprihatinkan tersebut, ujar Lalan, sudah diusulkan oleh Pemerintah Desa Panumbangan kepada Pemerintah Kecamatan Jampangtengah hingga Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Dinas Sosial. “Mudah-mudahan pada 2020 nanti, pemerintah dapat segera memberikan bantuan untuk pembangunan Rutilahu ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Lalan menjelaskan, ratusan Rutilahu tersebut tersebar diempat kedusunan. Yakni Kedusunan Bojongduren, Sampalan, Gununggodogan dan Kedusunan Pintu Besar.

“Dari empat kedusunan ini, paling banyak Rutilahunya ada di Kedusunan Gununggodogan dan Kedusunan Sampalan. Sekitar 40 persen warga di sana kondisi rumahnya sangat memprihatinkan. Untuk itu, masyarakat di sana sangat mendambakan bantuan supaya bisa merenovasi rumah tinggalnya. Mereka kebanyakan bekerja sebagai buruh tani,” timpalnya.

Sementara itu, seorang warga Kedusunan Sampalan, Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Jujum (55) mengatakan, ia sudah bertahun-tahun tinggal di rumah yang berukuran sekitar 5 x 6 meter ini bersama dengan istri dan tiga orang anaknya.

“Saat hujan lebat air banyak masuk ke rumah. Selain gentingnya bocor, juga dindingnya banyak yang bolong, sehingga angin pun masuk tanpa pembatas,” singkat Jujum. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *