13 Warga Kota Sukabumi Meninggal Akibat DBD, Ini Datanya

Sejumlah petugas Dinkes Kota Sukabumi saat melakukan foging
ANTISIPASI: Sejumlah petugas Dinkes Kota Sukabumi saat melakukan foging di wilayah kerjanya, belum lama ini.(FT: BAMBANG/RADARSUKABUMI)

SUKABUMI — Terhitung Januari hingga Agustus tahun ini terdapat 709 kasus dan 13 orang warga Kota Sukabumi meninggal dunia akibat terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wahyu Handriana menjelaskan, 13 orang yang meninggal ini tersebar di empat kelurahan yakni, Kelurahan Karang tengah, Baros, Cikole dan Nanggeleng.

Bacaan Lainnya

“Kalau melihat dari data yang ada, jumlah kasus DBD ini mengalami peningkatan kalau dibanding tahun sebelumnya yang hanya tiga orang meninggal dunia,” kata Wahyu kepada Radar Sukabumi, Kamis (4/8).

Lanjut Wahyu, peningkatan kasus DBD ini bukan hanya terjadi di Kota Sukabumi. Tetapi, kasus sama juga terjadi hampir disemua daerah.

“Ya, semua kota saat ini meningkat karena siklus lima tahunan dan sama musim pancaroba. Minggu depan kami akan mengundang para ahli untuk membahas ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Sukabumi telah mengeluarkan Surat Edaran terkait Kejadian Luar Biasa. Dalam SE tersebut dijelaskan, pemberantasan sarang nyamuk atau (PSN) 3 M plus dan gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J) harus dilakukan untuk menyikapi Kejadian Luar Biasa (KLB) saat naiknya kasus DBD di musim pancaroba.

Pos terkait