Pablo Escobar versi Indonesia Ditangkap BNN

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom (tengah) menyampaikan keterangan pers kinerja BNN selama periode 2023 di Gedung BNN RI, Jakarta, Kamis (28/12/2023). (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom (tengah) menyampaikan keterangan pers kinerja BNN selama periode 2023 di Gedung BNN RI, Jakarta, Kamis (28/12/2023). (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

JAKARTA — Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menangkap buron terpidana Salihin alias Saleh, 39. Ia merupakan bandar besar di sebuah kampung yang disinyalir sebagai kampung narkoba di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Salihin bisa dianggap sebagai Pablo Escobar versi Indonesia karena mengendalikan jaringan narkoba secara terstruktur.

“Saleh merupakan terpidana kasus peredaran gelap narkotika jenis sabu yang telah dijatuhi vonis hukuman penjara oleh Mahkamah Agung dalam putusan kasasi 25 Oktober 2022 silam,” kata Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom dalam keterangan tertulis, Kamis (12/9).

Bacaan Lainnya

Marthinus mengatakan, kasus ini berawal dari penangkapan terhadap Saleh yang dilakukan Tim BNN Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2021 dengan barang bukti sabu sebanyak 202,8 gram. Setelah melalui proses persidangan yang cukup panjang, dalam putusan Pengadilan Negeri Palangka Raya Nomor 17/Pid.Sus/2022/PN Plk Tanggal 24 Mei 2022, Hakim Ketua, Heru Setiyadi, menyatakan bahwa dakwaan yang disangkakan kepada Saleh tidak memiliki cukup bukti yang kuat dan Saleh dibebaskan.

Penyidik BNN RI serta Jaksa Penuntut Umum yang menangani kasus tersebut meyakini bahwa S bersalah dan mengajukan kasasi. Akhirnya Saleh mendapat vonis 7 tahun penjara serta denda sebesar Rp 1 miliar.

“Belum sempat eksekusi hukuman dilakukan, Saleh berhasil melarikan diri, hingga akhirnya Kejaksaan Negeri Palangka Raya bersurat kepada BNN Provinsi Kalimantan Tengah untuk melakukan pencarian terhadap Saleh,” imbuhnya.

Atas laporan tersebut, Tim BNN Kembali melakukan pengejaran. Hingga pada 2 September 2024, Direktorat Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN melakukan penyelidikan dan menduga Saleh bersembunyi di kawasan Kampung Puntun, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.

Saat dilakukan pengejaran, Saleh kembali berhasil meloloskan diri, namun Tim BNN tetap melakukan olah TKP dan berhasil menyita uang tunai sebesar Rp 902.538.000 dari tangan salah satu anggota sindikat berinisial E.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *