Bupati Solok Mengamuk Sambil Nunjuk-nunjuk Muka Orang di DPRD

Bupati Solok mengamuk
Bupati Solok mengamuk di sidang paripurna DPRD (ist)

RADARSUKABUMI.com – Bupati Solok, Sumbar, Epyardi Asda mengamuk sambil nunjuk-nunjuk muka orang di rapat paripurna DPRD. Berawal dari kalimat ‘ini bupati main-main’, bupati malah naik pitam.

Bupati Solok ini merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN).

Bacaan Lainnya

Dia sedang berseteru dengan Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra itu.

Bupati marah-marah dan mengamuk di Gedung DPRD Solok, Jumat.

Peristiwa itu terjadi saat Rapat Paripurna Pengesahan APBD Perubahan 2021, Jumat (24/9/2021) siang.

Insiden itu menyebabkan pengesahan APBD terpaksa ditunda.

Dalam video yang beredar luas di sosial media, Bupati Epyardi terlihat adu argumen dengan anggota dewan, sesaat setelah sidang dimulai.

Sejumlah anggota dewan langsung melakukan interupsi terkait persoalan legalitas Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra sebagai pimpinan sidang.

Badan Kehormatan (BK) DPRD Solok sebelumnya menjatuhkan sanksi dan merekomendasikan agar Dodi Hendra dicopot dari Ketua DPRD.

Akan tetapi keputusan tersebut tidak dianggap oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

“Karena sudah ada surat gubernur, kita akui Dodi Hendra masih Ketua DPRD. Jadi hari ini, kita tunda dulu pembahasan soal APBD, nanti kita bahas,” kata salah seorang anggota dewan.

Kalimat itu langsung diinterupsi anggota dewan yang lain yang meminta paripurna mengembalikan dulu posisi Dodi sebagai Ketua DPRD.

“Kalau Dodi dimakzulkan lewat paripurna, maka mohon paripurna ini juga mengembalikan Dodi Hendra sebagai Ketua DPRD,” sahut yang lain.

Mendengar pernyataan-pernyataan anggota dewan itu, Bupati Epyardi yang duduk disamping pimpinan dewan, ikut serta pula melakukan interupsi.

“Mohon izin saya sebagai undangan di sini. Undangan yang saya dapat di sini sebagai bupati adalah…” jelas Epyardi.

Namun kalimat Epyardi terpotong, karena ada anggota dewan berbaju hijau yang langsung menyambar interupsi memprotes bahwa Epyardi Asda belum waktunya untuk bicara dalam persidangan itu.

“Ini bupati main-main ini, apa hak saudara untuk interupsi, saudara belum dipanggil untuk bicara, ini ruangan paripurna, ruangan DPRD,” ujar salah satu anggota dewan.

Protes itu ternyata datang dari Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Solok, Dendi.

“Saudara jangan nunjuk-nunjuk saya,” ujar Dendi saat melihat Epyardi menunjuk-nunjuk dirinya sambal berdiri.

Adu mulut berlanjut, hingga Epyardi meninggalkan tempat duduknya.

Pimpinan dewan berusaha mencegah, namun Epyardi tetap berlalu.

Saat melewati kursi-kursi anggota dewan, ia kembali menunjuk-nunjuk anggota dewan dimaksud. Akibat insiden itu, rapat paripurna DPRD Solok akhirnya ditunda.

Ribut-ribut di Kabupaten Solok belakangan semakin memanas, setelah adanya konflik antara Ketua DPRD, Dodi Hendra dengan Bupati Epyardi. Salah satu kasusnya soal pencemaran nama baik, kini masih bergulir di Polda Sumbar. (ral/int/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *