RADARSUKABUMI.com – Unjuk rasa anti-rasialisme di sejumlah kota di Amerika Serikat makin mencekam. Melihat kondisi ini negara oposisi, China justru balas dendam dengan mendukung penuh aksi demonstransi yang kerap berakhir ricuh itu.
Setidaknya, para diplomat China dengan lantang mengatakan bahwa negaranya bisa menjadi pemimpin global yang lebih bertanggung jawab dalam menentang diskriminasi rasial dan ketidakadilan di AS, seperti dilansir dari CNN.
Sementara itu, kantor berita pemerintah China Xinhua menggambarkan kerusuhan sipil di AS itu sebagai “pemandangan yang indah seperti kata Pelosi”.
Sebelumnya ungkapan ini pernah dilontarkan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi tahun lalu saat mengatakan bahwa aksi protes di Hong Kong adalah “sebuah pemandangan yang indah untuk dinikmati”.
Beijing dari dulu mengecam para politisi AS termasuk Pelosi karena “mengglorifikasi kekerasan” yang dipicu para demonstran di Hong Kong, yang oleh China dikategorikan sebagai “perusuh dengan tendensi terorisme”.
Itu persis gambaran Presiden AS Donald Trump atas aksi massa yang berakhir ricuh, yang dia sebut melibatkan preman, ekstremis, dan bahkan teroris.
Unggahan terkait kerusuhan di AS menjadi topik diskusi hangat dan ditonton hingga 25 miliar kali di platform media sosial China, Weibo.
“Pemerintah AS telah menyulut kekerasan di seluruh dunia, sekarang rakyat Amerika akhirnya terbangun. Pemerintah AS layak mendapatkan ini,” tulis seorang pengguna.
Sentimen anti-Amerika memang tengah meningkat di sana, seiring memburuknya hubungan dua negara akibat perang dagang, masalah Hong Kong, dan pandemik virus corona.(*)
