SUKABUMI – Dogdog Lojor adalah salah satu warisan budaya yang begitu melekat pada identitas masyarakat Sukabumi, khususnya di Kasepuhan Ciptagelar.
Kesenian tradisional ini bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah ungkapan rasa syukur atas hasil panen dan perwujudan semangat kebersamaan masyarakat khususnya di Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi.
Dogdog Lojor juga merupakan seni pertunjukan yang melibatkan alat musik tradisional, bernama dogdog. Dogdog ini sendiri merupakan alat musik perkusi yang terbuat dari bambu besar, lalu dipukul dengan alat pemukul dari kayu.
Bunyi dogdog yang khas dan berirama, dipadu dengan gerakan tarian yang dinamis, menciptakan harmoni yang unik dan menghipnotis. Dogdog Lojor biasanya dipentaskan saat musim panen padi.
Hal ini merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Sang Pencipta, atas karunia yang melimpah. Kesenian tersebut melibatkan banyak orang, mulai dari pemain musik hingga penari. Guna menunjukkan semangat gotong royong dan kebersamaan yang tinggi di masyarakat.
Dogdog Lojor menjadi salah satu upaya untuk melestarikan tradisi dan budaya leluhur. Secara umum, prosesi kesenian ini diawali dengan arak-arakan yang melibatkan seluruh warga desa. Dogdog dimainkan dengan irama yang meriah, diiringi oleh para penari yang mengenakan pakaian adat.
Rombongan arak-arakan ini akan mengelilingi desa sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional. Meskipun memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, kesenian ini juga menghadapi banyaknya tantangan. Diantaranya seperti modernisasi dan pengaruh budaya asing, yang dapat menggeser minat generasi muda terhadap kesenian tradisional.
Selain itu, kurangnya regenerasi, dimana jumlah generasi muda yang tertarik mempelajari dan melestarikan Dogdog Lojor semakin sedikit. Dengan terus dilestarikan, kesenian ini akan menjadi warisan berharga yang dapat dibanggakan oleh generasi mendatang.
***