Tutup Emosi

Dahlan iskan
Dahlan iskan

Pemerintah pusat, waktu itu, 1992, dinilai bersikap berlebihan. Yakni ketika FBI mengepung padepokan aliran Kristen tertentu di Waco. Pengepungan dilakukan berhari-hari. Dengan tujuan agar pimpinan aliran gereja itu menyerah. Waktu itu pemerintah pusat juga dipegang partai Demokrat.

Bacaan Lainnya

Ketika dalam status dikepung itulah salah satu gudang amunisi di dalam padepokan itu meledak. Terbakar. Asap hitam membumbung ke angkasa tinggi. Sebanyak 87 orang meninggal dunia. Semua korban adalah anggota sekte agama tersebut. Mereka memang lagi kumpul di padepokan karena percaya sebentar lagi kiamat akan tiba.

Pemerintah pusat mendapat laporan bahwa di padepokan tersebut disimpan banyak sekali senjata api. Seorang sopir truk mengaku mengantarkan senjata itu ke kompleks itu. Bukan hanya satu kali pengiriman tapi beberapa kali.

Pengepungan yang dramatis itulah yang dianggap berlebihan. Padahal mereka mengumpulkan senjata sebagai antisipasi: jangan-jangan rakyat tidak boleh lagi punya senjata.

Upaya Jaksa Bragg mengincar Trump kali ini pun dianggap upaya yang berlebihan dari pemerintah. Trump menganggap dirinya senasib dengan aliran Kristen yang di Waco itu.

Maka kampanye perdana Trump hari ini akan sangat emosional dan ideologis. Trump sangat pandai memanfaatkan momentum seperti itu. Termasuk memanfaatkan momentum rencana penetapan dirinya sebagai tersangka. Trump bisa menjadikan kasus hukum itu untuk membangun sentimen baru. Kelihatannya berhasil. Terbukti penggalangan dana kampanye untuk Trump mencapai USD 1,5 juta hanya dalam waktu singkat.(Dahlan Iskan)

Pos terkait