Istri saya minta Tubi menyanyikan lagu Rindu Tak Sampai itu. Tubi pun meraih gitar di sebelahnya. “Oh maaf, senar gitarnya putus. Senar paling kecil,” katanya sambil hendak meletakkan kembali gitar itu.
Saya lihat memang senarnya kurang satu. “Tidak apa-apa. Seadanya,” jawab istri saya.
Kami pun mendengarkan lagu itu. Ikut terharu. Cinta yang kandas. Ayah yang pergi ke atas pohon. Kakak yang terlempar ke makam. Istri yang ingin kembali.
Kini ibu dan anak adalah pengabdian dan harapannya. Kalau lagi kangen pada si anak, Tubi meneleponnya. Kadang si anak sendiri yang menelepon Tubi. Untuk dijemput. Kangen.