Mak Edi

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

Perintis jalan lainnya adalah Prof Harun Nasution. “Prof Harun-lah yang menyadarkan kita bahwa dalam Islam begitu banyak aliran dan kita menjadi bisa menerima perbedaan itu,” ujar Prof Komar.

Bacaan Lainnya

Maka ketika para dosen muda UIN dikirim belajar ke Barat, tidak ada lagi yang terkejut. Tidak ada lagi yang gegar budaya. “Kita-kita belajar ke Barat tidak lagi dengan perasaan was-was, curiga dan kehati-hatian yang kelewat tinggi,” ujar Prof Komar.

Tentu jasa intelektual pembaharu pemikiran Islam seperti Nurcholish Madjid dan Dawan Rahardjo juga sangat besar. Keilmuan membuat mudah menerima perbedaan.

Mak Edi

Ilustrasi: Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra wafat.–Disway.id

“Saya kehilangan sekali,” ujar Prof Komar tentang meninggalnya Prof Azra. Tapi dua mantan rektor UIN Ciputat itu sudah melahirkan intelektual muda Islam generasi berikutnya: banyak. Misalnya, Prof.Dr.Mulyadhi Kertanegara, alumni Universitas Chicago, dari departemen filsafat. Di situ ia jadi penerus Cak Nur dalam bidang filsafat Islam.

Ada Prof Dr Jamhari Makruf, alumni ANU, antropologi. Ada Prof Dr Saiful Mujani, Ohio State University di ilmu politik. Juga Prof Oman Fathurrohman, doktor dari UI yang pakar filologi, pakar studi naskah kuno Nusantara.

Di luar itu ada Prof Dr Mun’im Sirry yang sekarang mengajar di universitas Katolik di Indiana, USA. Ia ahli sejarah Quran alumni Al Amin Prenduan, Sumenep.

Saya pun menghubungi Emily, putri bungsu Prof Azra kemarin. Dia akuntan lulusan Universitas Indonesia. Emily bilang ayahnyi memang punya banyak komorbid. Darah tinggi, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Komplet. Maka meski Covid sudah reda, ketika Prof Azra terkena virus tersebut, akibatnya sangat fatal. Ia batuk tak tertahankan di atas pesawat yang segera mendarat di Kuala Lumpur. Begitu pesawat mendarat Prof Azra dilarikan ke rumah sakit. Tapi tidak tertolong. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Penerima Bintang Maha Putra Utama –atas jasanya di proses perdamaian di Aceh.

Prof Azra meninggal dunia. Warisan ilmunya, delapan bukunya, menyebar ke seluruh dunia. (Dahlan Iskan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *