Bisikan Partner

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan/Net

Maka perang ini akan terus berlangsung secara begitu-begitu saja. Kecil-kecilan. Sampai ada juru damai yang bisa menghentikannya. Tiongkok punya modal untuk itu. Baik terhadap Rusia maupun Ukraina.

Bacaan Lainnya

Teman saya, pengusaha, juga ingin agar perang di Ukraina cepat selesai. Ia punya kepentingan sendiri. Pribadi. Soal bisnis.

Tanahnya, sekitar 20 hektare, disewa perusahaan patungan antara orang Rusia dan orang Ukraina. Dua orang itu punya saham yang sama besar.

Mereka sudah membangun pabrik. Sudah mendatangkan mesin-mesin. Sudah selesai. Mesin sudah dites. Pun sudah mulai berproduksi kecil-kecilan. Tinggal memperlancarnya.

Hasil produksinya nanti akan diekspor ke Rusia dan Ukraina. Sudah pula sekali dilakukan ekspor itu. Sukses.

Lalu terjadilah perang di Ukraina. Keduanya, ikut bertengkar di Indonesia. Keduanya tidak bisa damai. Keduanya pulang ke negara masing-masing. Sampai sekarang. Tidak kembali. Atau belum.

Pabriknya ditutup begitu saja. Karyawannya sudah setahun tidak mendapat kejelasan.

Saya minta agar teman saya ikut mencari kontak mereka. Harus ada kejelasan bagaimana dengan pabriknya yang di Indonesia itu.

Perang ternyata juga menyebabkan dua orang partner bisnis ikut jotakan. Padahal uang itu, katanya, tidak beragama dan tidak punya batas negara.(Dahlan Iskan)

Pos terkait