Risma Tolak Jadi Menteri

TUGAS BARU: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat dilantik sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan oleh Ketua Umum PDIP Megawati. (Dery/JawaPos.com)

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menyusun kabinet untuk pemerintaah periode keduanya. Sejumlah nama kabarnya sudah disetor dan sedang diseleksi. Lalu apakah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi salah satunya. Menjawab hal itu, walkot dua periode yang biasa disapa Risma itu menegaskan, selama ini dirinya tidak pernah ditawari untuk duduk sebagai pembantu Presiden Jokowi di kabinet. “Belum (belum ada yang menawarkan), emang siapa yang menawarkan,” ujar Risma di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (19/8).

Risma menegaskan, dirinya enggan berandai-andai soal ditawari posisi menteri. Baginya saat ini yang paling penting adalah menuntaskan jabatannya sebagai wali kota Surabaya sampai 2020 mendatang. “Aku kan masih belum selesai jadi wali kota. Jadi saya harus selesaikan dulu ya jadi wali kota,” katanya.

Bacaan Lainnya

Menurut Risma, meskipun kemiskinan di kota Surabaya turun drastis dari sebelumnya 12 persen menjadi dua persen. Namun dia tetap ingin menyelesaikan jabatannya sebagai wali kota. Sehingga dirinya tidak ingin meninggalkan jabatannya itu di tengah jalan. “Ya karena apapun itu lah, kan endak aku tinggalkan di tengah jalan. Jadi biar selesaikan dulu,” ungkapnya.

Lebih lanjut Risma juga menegaskan, dirinya tidak akan meminta-minta jabatan kepada Presiden Jokowi supaya namanya bisa menjadi menteri lima tahun mendatang. Ia mengaku tahu etika, karena tak elok meminta-minta jabatan. ”Aku endak pernah minta jabatan itu. Karena itu enggak boleh, menurutku, di agamaku enggak boleh minta itu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden terpilih Jokowi mengatakan, susunan kabinet untuk periode kedua ini telah final. Jokowi memastikan jumlah kementerian dalam kabinet periode kedua nanti tetap sama dengan periode pertama yakni 34 orang. Hanya saja Jokowi menyebut bakal ada kementerian baru yang merupakan penggabungan dari kementerian. Itu adalah kementerian investasi.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menuturkan porsi untuk menteri dari kalangan profesional adalah 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen. Jokowi menyebut nama-nama menteri telah disampaikan kepada Ketua Umum partai politik pengusungnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri melantik Tri Rismaharini sebagai Ketua DPP bidang Kebudayaan.

Menurut Megawati, Risma telah berhasil dalam mengelola kota Surabaya menjadi lebih baik dari sebelumnya. “Beliau sudah melaksanakan tugasnya, sudah terpilih dua kali. Dan ada perubahan di Surabaya. Ini luar biasa sekali,” ujar Megawati di DPP PDIP, Jakarta, Senin (19/8).

Dijelaskan Megawati, keberhasilan Risma salah satunya adalah masalah lingkungan. Karena dia telah memberikan perubahan yang luar biasa. Misalnya, Risma telah banyak membuat ruang terbuka hijau di kota Surabaya ini. “Dari sisi lingkungan Surabaya sudah turun dua derajat, kalau tempat lain naik. Maka surabaya sebagai ibu kita Jawa Timur bisa turun dua derajat,” katanya.

Saat ini pun Risma sudah dua periode menjadi Wali Kita Surabaya. Sehingga di periode terakhirnya ini menjadikan alasan dirinya menarik Risma menjadi Ketua DPP PDIP bidang Kebudayaan. “Sayangnya beliu tidak boleh lagi, hanya dua kali, makanya saya tarik ke DPP PDIP bidang kebudayaan,” ungkapnya.

Putri dari Bung Karno ini mengatakan, nantinya tugas Risma akan banyak berkeliling Indonesia. Mengkompilasi kearifan lokal di Indonesia. Sehingga bisa nantinya bisa berkonsentrasi ke bidang tersbut. “Beliau akan banyak berkeliling Indonesia, tujuannya untuk mengkompilkasi kearifan lokal di seluruh penjuru nusantara,” ungkapnya.

 

(wan/jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *