Pimpinan DPR Bakal Mengusut Inisiator RUU HIP

Demonstran penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP)

JAKARTA — Pimpinan DPR RI berjanji akan mengusut inisiator RUU Haluan Ideologi Pancasila yang dimunculkan di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin usai merima delegasi Aliansi Nasional Anti Komunisme (ANAK) NKRI di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (24/6).

“Tadi aliansi menyampaikan meminta inisiator diusut. Kami akan menelusuri, pimpinan tadi menyepakati umtuk melihat notulensi, rekaman dan lain sebagainya, bagaimana proses pembuatan dari naskah akademis menjadi RUU,” ujar Azis.

Bacaan Lainnya

Jika nantinya DPR RI telah menemukan inisiator tersebut, kata Azis, tidak menutup kemungkinan akan diberikan sanksi sesuai mekanisme yang berlaku. “Nanti kita lihat mekanisme yang ada. Kalau mekanisme tatib UU kan ada sanksi hukumnya,” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, bola panas ada di tangan pemerintah. Kata dia, sewaktu-waktu pemerintah bisa mengeluarkan surat presiden (Surpres) untuk melanjutkan pembahasan RUU HIP.

Jika surpres tidak keluar maka parlemen tidak akan membahasnya kembali. “Tadi saya sudah sampaikan. Kalau pemerintab nggak ngirim (surpres) otomatis stop ini (pembahasan RUU HIP),” pungkasnya.

Sebelumnya, tiga pimpinan DPR Aziz Syamsuddin (Golkar), Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra), dan Rahmat Gobel (Nasdem) menerima perwakilan pengunjuk rasa dari massa aksi “Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Komunis”.

Pertemuan digelar secara tertutup di lantai 4, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu petang (24/6). Sebelum bertemu tiga pimpinan dewan, perwakilan aksi “ganyang PKI” terlebih dahulu diterima Fraksi PKS, diantaranya Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, dan anggota Komisi III DPR dari PKS, Aboe Bakar Alhabsyi.

Pertemuan yang dilakukan terbuka dengan PKS berlangsung di Ruang KK 1, Gedung Nusantara, Komplek Parlemen.

Adapun ulama perwakilan massa “Selamatkan NKRI dan Pancasila Dari Komunisme” yang bertemua Fraksi PKS dan pimpinan DPR di antaranya, Ketua GNPF-Ulama, Yusuf Martak; Ketua Umum FPI, Ahmad Sobri Lubis; dan Ketua PA 212, Slamet Maarif.

Puluhan ribu peserta aksi “Selamatkan NKRI dan Pancasila dari Komunis” meneriakkan yel-yel “ganyang PKI”, di depan Gedung DPR, Jakarta Rabu (24/6).

Unjuk rasa yang digelar Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yang terdiri dari berbagai ormas Islam, seperti GNPF-Ulama, FPI, PA 212, dan ormas lainnya menolak RUU HIP yang digodok di DPR. Mereka mendesak DPR agar membatalkan RUU HIP. RUU HIP ini dikhawatirkan menjadi pintu masuk kebangkitan komunisme di tanah air. (bal/rmol)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *