Ustad Abdul Somad dan Aa Gym, Dukung TGB 2019 Nyapres ?

KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) bersama Ustad Abdul Somad dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) KH Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menggelar ceramah bersama di pondok pesantren Daarut Tauhid, Bandung, Minggu (1/4). Acara ini turut dihadiri oleh ribuan jamaah dan santri.

Dalam video rekaman acara yang di-posting di akun Facebook resmi Ustad Abdul Somad, terdapat hal menarik selama acara berlangsung, baik Aa Gym maupun Ustad Somad terlihat seperti memberikan sinyal dukungan agar TGB mencalonkan diri di pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Bacaan Lainnya

Sinyal dukungan ini berawal saat Aa Gym bercerita kepada jamaah yang hadir. Ia mengatakan pernah berkunjung ke NTB dan melihat banyak perubahan terjadi selama daerah itu di bawah kepemimpinan TGB.

“Saya sudah diundang beliau (TGB) ke Lombok, banyak perubahan, banyak kebaikan banyak keberkahan. Kalau panjang umur sampai 17 September 2018 (TGB menjadi Gubernur). 2019 yang saya pikirkan ya. Tenang-tenang, jangan tepuk tangan hadirin,” ungkap Aa Gym.

Aa Gym juga tak sungkan memuji sosok TGB yang dianggapnya berprestasi di bidang politik. Dari situ kemudian Aa Gym terlihat kembali menunjukan sinyal dukungannya kepada politikus Partai Demokrat itu.

“Jadi pemimpin itu sebentar tapi hisabnya yang lama, tapi kenapa banyak pemimpin sekarang seperti yang tidak takut dihisab ustad? Ini sengaja pertanyaannya yang berat-berat untuk tes 2019. Saya hanya nyebut 2019 saja kok,” tanya Aa Gym kepada TGB.

Serupa dengan Aa Gym, Ustad Somad juga seolah ingin agar kerabat dekatnya itu menjadi pemimpin Indonesia di kemudian hari. Hal itu diutarakan ketika ustad lulusan Kairo, Mesir itu menjawab pertanyaan seputar hukum ulama atau umat Islam berpolik dan memegang kuasa.

“Kalau misalnya Gubernur, dia bisa tanya mana kepala wilayah kok gak ikut salat berjamaah, mana kepala kantor, mana kepala dinas, Gubernur punya kuasa itu, apalagi kalau Gubernur yang udah jadi Presiden. Begitulah hebatnya kekuasaan,” kata Ustad Somad.

Sementara itu, saat Ustad Somad menyampaikan materi terkait hukum dilarang mendengki terhadap keberhasilan yang diraih oleh orang lain, penceramah asal Riau ini juga menyebut bahwa manusia tidak boleh iri ketika ada yang terpilih sebagai Gubernur maupun menjadi calon presiden (capres). Pernyataan itu kemudian disambut meriah oleh jamaah yang hadir.

“Mungkin kita lulus diuji dengan sodakoh, salat malam, tapi ketika diuji melihat kelebihan orang, kenapa dia doktor, kenapa dia Gubernur, kenapa dia calon presiden, kemudian lihat kelebihan orang kenapa dia punya pesantren dua, kenapa dia punya kuda dua, di situlah kita harus ikut senang melihat kesenangan orang lain, di sini saya ikut senang melihat guru-guru saya,” ujar Ustad Somad.

Menanggapi sinyal-sinyal dari kawan-kawannya itu, TGB tidak banyak mengeluarkan kata-kata. Ia sesekali hanya tersenyum. Mantan politikus Partai Bulan Bintang (PBB) ini mengatakan masih belajar untuk menjadi pemimpin yang baik.

“Tentang kepemimpinan, saya juga masih belajar sebagai pemimpin (yang baik),” tutup TGB.

(ce1/sat/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *