PKB : Mufakat Jilid II Berpeluang Terwujud

SUKABUMI— Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Sukabumi mengendus peluang Mufakat Jilid II bisa saja terjadi di Pilwalkot 2018 mendatang. Dengan melihat konstalasi politik terus berubah saat ini, tidak ada yang tidak mungkin jika Mufakat Jilid II itu bisa terjadi. Penyataan tersebut sangat bisa terjadi, melihat PKB sendiri yang merupakan partai pengusung Mufakat, pasti bisa mengetahui lebih jauh pergerakan Mufakat ini.

“Saya lihat sinyal-sinyal Mufakat jilid II ini akan berpelungan terwujud. Meskipun saat ini Demokrat dan pak Muraz sendiri tidak akan mencalonkan kembali. Tapi kan ini tuh ranah politik bukan hitungan matematik,” ujar Sekertaris Dewan Syuro PKB, Usep Ubaedilah saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (17/9).

Bacaan Lainnya

Tentu saja, alasan adanya sinyal Mufakat jilid II itu bukanlah isapan jempol belaka. Pria yang akrab disapa Utek itu memandang, secara hitungan politik, saat ini kedua orang tersebut jika maju lagi di Pilwalkot mendatang tentu saja hitungan politisnya lebih besar untuk menang. “Secara mereka itu adalah incumben, jika digabungkan kembali kepercayaan masyarakat untuk memilih Mufakat cukup besar. Terbukti dibeberapa survei yang ada, mereka di urutan posisi satu dan kedua,” ujarnya.

Jika hitungan secara politik itu besar, tentunya akan berdampak kepada cost politik kedua pasangan. Ketika Mufakat itu kembali maju bisa dikatakan sosialisasi kepada masyarakat juga akan mudah. “Mufakat maju cost politik pastinya akan berkurang. Siapa yang tidak kenal incumben,” jelasnya.

Selain itu, kata Utek jika memang berniat akan membangun Kota Sukabumi lebih baik, tentunya harus berkelanjutan. Artinya Walikota Sukabumi, M Muraz harus kembali memberikan citra yang bagus untuk Kota Sukabumi dengan cara turun kembali ke Pilwalkot. Apalagi masyarakat menilai bahwa program-program pemerintah sekarang ini sudah cukup baik dan perlu adanya kelanjutan di pemerintahan berikutnya.

“Program berkelanjutan ini tentunya diinginkan masyarakat agar pembangunan itu terus berjalan. Desakan dari masyarakat pasti ada supaya Muraz ini untuk maju kembali. Nah ini bisa menjadi beban moral pak Muraz kepada masyarakat Kota Sukabumi. Karena membangun Kota Sukabumi tak butuh diam,” jelasnya.

Menurut Utek, jika memang ingin menjadi orang yang berguna bagi Masyarakat Kota Sukabumi, tentunya harus ikut andi dan turun langsung membela masyarakat untuk lebih maju dan sejahtera. Turun langsung itu, dalam artian ikut dalam pengambil kebijakan. “Jadilah orang yang bermanfaat untuk orang lain yang bisa memberikan kemaslahatan,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *